Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

AGAMA DAN BISNIS

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Penampilan fisiknya biasa-biasa saja, seperti halnya kakek-kakek kebanyakan. Sikapnya yang membumi sungguh apa adanya. Dia sederhana, apa adanya, jujur, dan tidak berbelit-belit. Dia adalah orang yang mempunyai kecerdasan berbicara dan selera humor yang tajam. Dia sangat suka dengan semua hal yang berbau logis dan membenci kebodohan. Dia menyukai yang sederhana dan menghindari yang berbelit-belit. Begitulah gambaran dalam buku The Essential Buffett yang diberikan oleh Robert G. Hagstrom tentang Warren Buffett , seorang genius dalam bidang investasi dan merupakan salah satu dari lima orang terkaya dunia karena investasi yang dia lakukan melalui perusahaan Berkshire Hathaway. Buffett adalah seorang investor bisnis yang bertindak penuh integritas, rasional dan tenang, tidak grasa-grusu terpengaruh oleh keadaan pasar saham. Dia bukan spekulan saham yang sangat dipengaruhi ketakutan dan keserakahan. Warren Buffet mewakili pebisnis sukses dunia Barat. 

RITUS DAN KULTUS PERIBADATAN

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Suatu ibadah persembahyangan atau kebaktian yang 'berhasil' adalah ketika pelaksanaan ibadah mempunyai makna spiritual dan memacu kecerahan batin bagi umat. Ibadah yang mencakup ritus dan kultus perlu dipersiapkan sebaik-baiknya. Peralatan, perlengkapan, persembahan dan petugas dipilih dan dipersiapkan sebaik-baiknya, dengan demikian umat merasakan bahwa dia sedang melakukan peribadahan secara pribadi, bukan sekedar hadir dan menjadi penonton. Secara fisik dan batin, umat terlibat dalam keseluruhan ritus dan kultus peribadahan. Dengan demikian para petugas dan umat menjadi lebih tersegarkan, terbaharui dan teguh iman untuk menghadapi persoalan hidup dan hidup berkebajikan dalam dao sebagai umat Khonghucu yang Junzi. Ritus dan kultus dalam peribadahan khususnya kebaktian bukanlah memuncak pada saat jiangdao /kotbah/uraian agama. Li dan Yue berkenaan dengan apa yang termanifestasikan keluar adalah berasal dari kedalaman batin. Begitu pun, apa

UANG DAN AGAMA

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Nabi bersabda, "Dengan makan nasi kasar, minum air tawar dan tangan dilipat sebagai bantal, orang masih dapat merasakan kebahagiaan di dalamnya. Maka harta dan kemuliaan yang tidak berdasarkan kebenaran, bagiku laksana awan yang berlalu saja." —Lunyu VII: 16 "Cinta kasih itulah Rumah Sentosa dan Kebenaran itulah Jalan Lurus." —Mengzi IVA: 10.2 Bagaimana pendapat Anda mengenai uang?  Apakah uang penting bagi kehidupan?  Ada ungkapan yang mengatakan uang bukan segala-galanya, tapi segala-galanya butuh uang.  Tidak percaya?  Coba Anda pergi ke pasar dengan tidak membawa uang. Hampir dapat dipastikan Anda tidak akan dapat membeli kebutuhan Anda apalagi keinginan Anda. Mungkin saja Anda dipercaya untuk berhutang, tapi toh utang tersebut harus dibayar. Dan bayarnya pakai uang. Betul kan?  Bahkan untuk berbakti atau berbuat kebajikan pada sesama pun butuh uang. Minimal buat beli air, teh atau hio atau ongkos atau pulsa kuota untuk beribadah dan m

MING QI DALAM UPACARA DUKA

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Meng Yi Zi bertanya hal Laku Bakti.  Nabi menjawab, "Jangan Melanggar!" Ketika Fan Chi menyaisi kereta, Nabi memberitahu kepadanya, "Tadi Meng Sun bertanya hal Laku Bakti dan kujawab 'Jangan Melanggar!'" Fan Chi bertanya, "Apakah yang Guru maksudkan?"  Nabi menjawab, "Pada saat hidup, layanilah sesuai dengan Kesusilaan; ketika meninggal dunia, makamkanlah sesuai dengan Kesusilaan; dan sembahyangilah sesuai dengan Kesusilaan". —Lun Yu II: 5 Saat melayat orang yang berpulang/meninggal dunia, acapkali kita melihat adanya benda tiruan untuk upacara kematian. Dan yang paling umum adalah rumah-rumahan lengkap dengan pembantu, mobil, handphone , pesawat terbang, parabola, televisi, pakaian, sepatu, dan lain-lain yang semuanya terbuat dari kertas serta benda-benda lain yang beragam. Sebetulnya mengapa, untuk apa, dan apakah ada nilai religius-filosofis terkandung dalam benda tiruan untuk upacara kematia

NILAI KEBAJIKAN DALAM TRADISI

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Saat melayat orang Tionghoa yang masih memegang kuat tradisi, ada beberapa hal yang sering kita lihat dilakukan oleh keluarga yang ditinggalkan. Apakah tradisi tersebut ada kaitan dengan agama, adat istiadat, dan tradisi Ru-Khonghucu yang bersumber pada Kitab Suci Ru-Khonghucu? Mari kita simak apa yang tercatat dalam Liji: 1. Memberi Hormat. "Memberi hormat dengan bai (kepada pengunjung yang berbela sungkawa dan menundukkan kepala sampai ke tanah (Qi Sang) menunjukkan puncak kesedihan yang rahasia. Menundukkan kepala sampai ke tanah menyatakan kerahasiaan kepedihan yang sangat." —Liji IIB Tang Gong I: 23 2. Memasukkan mutiara atau kapas ke dalam mulut, telinga, hidung, dan mata. Mengisi mulut (jenazah) dengan nasi yang diganti dengan beras dan mutiara timbul dari rasa tidak tega membiarkannya kosong. Itu bukan bermaksud memberinya makanan; maka digunakan benda yang indah. —Liji IIB Tang Gong I: 24 3. Nama atau foto almarhum/almarhumah. Diukir

PROSES BELAJAR MENGAJAR MENURUT LIJI

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Salah satu simpul kehidupan yang memberi kenangan adalah saat kita bersekolah. Baik kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan bersama teman-teman. Tentu saja seperti kebanyakan siswa, kegiatan ekstra kurikuler dan bermain bersama teman-teman yang paling mengasyikan dan menjadi kenangan indah yang tak mungkin dapat diulang. Itu bukan berarti tak ada guru dan pelajaran yang membekas.  Ada kok. Ada guru yang begitu bagus dan mengasyikan dalam mengajar sehingga kita terpacu untuk lebih mendalami. Ada momen-momen menyebalkan yang saya alami dan mungkin juga Anda alami, misalnya guru galak yang sering marah-marah membuat pelajaran menjadi menegangkan. Ada juga guru-guru yang membuat kita mengantuk di dalam kelas karena cara mengajarnya yang tidak asyik sama sekali. Ada beberapa guru yang begitu luar biasa dalam mengajar sehingga apa yang diajarkan begitu membekas hingga saat ini. Ada juga yang membekas dalam arti negatif. Ternyat

PENDIDIKAN, KETELADANAN, DAN TOLERANSI PADA ANAK KITA

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Apa yang akan Anda lakukan bila anak Anda yang masih kecil akan menyeberangi jalan dan Anda berada di sana? Hampir dapat dipastikan Anda akan menuntun anak Anda untuk menyeberangi jalan tersebut.  Mengapa?  Karena Anda khawatir anak Anda tertabrak kendaraan yang berlalu lalang. Kecuali Anda tidak mengasihi anak Anda dan berharap dia celaka. Benar atau betul? Saya sering membuat perumpamaan ini saat perkuliahan dan mahasiswa menanyakan mengenai kebebasan beragama anak-anak. Kebebasan beragama adalah hak asasi manusia yang paling asasi. Agama adalah firman Tian yang dianugerahkan pada manusia untuk membimbing manusia hidup dalam dao (JalanNya), tapi mengenai apakah seseorang akan memeluk agama A, B, C, atau tidak beragama adalah pilihan dia. Persoalannya, umat Khonghucu seringkali kurang tepat mengartikan toleran terhadap anak-anaknya dalam beragama. Toleran seringkali diartikan membebaskan anak-anaknya untuk memilih agama tanpa ada upaya apapun untuk me

DUKA DAN BELA SUNGKAWA

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Melayat orang berpulang/meninggal dunia adalah salah satu hal yang sering kita lakukan. Masing-masing masyarakat/umat beragama mempunyai budaya, adat istiadat, keyakinan, dan li (kesusilaan) masing-masing.  Ada kawan saya yang menyikapi kematian dengan kegembiraan dan dengan sengaja berpakaian cerah saat dia melayat untuk menunjukkan suasana hatinya. Dia punya alasan sendiri berdasarkan keyakinannya bertindak demikian. Saya pribadi menyikapi kematian dengan rasa duka dan bela sungkawa. Rasa duka dan bela sungkawa yang dirasakan dan disampaikan sejatinya bukan hanya berkenaan dengan perpisahan jasad dengan orang yang berpulang/meninggal dunia, tapi mengandung makna yang lebih dalam tentang kehidupan dan kematian. Kitab Liji (Catatan Kesusilaan) menuntun kita untuk menjalankan Li dan memahami makna kehidupan dan kematian sesuai hakikat kemanusiaan kita. Hidup adalah menyangkut hari depan dan mati adalah menyangkut hari yang lalu. Orang yang mengerti makna