Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

BERSUCI DIRI (QI 齊) DAN BERPUASA (ZHAI 齋)

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, S ekarang, para sahabat dan saudara kita umat Islam memasuki minggu ketiga melaksanakan puasa ramadan. Dalam agama Islam, puasa ramadan adalah salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan, di samping ada beberapa jenis puasa yang kerap mereka laksanakan. Dalam ajaran dan tradisi beberapa agama lain, puasa adalah hal yang lazim dilaksanakan pula. Bagaimana dalam agama Konghucu? Kitab Sishu-Wujing membedakan antara Qi 齊 dengan Zhai 齋 . Qi 齊 adalah bersuci diri atau dalam Liji terjemahan Matakin ditafsirkan sebagai berpuasa lahir-batin. Sedangkan zhai 齋 lebih dikenal sebagai berpuasa tidak makan dan minum (atau makanan jenis tertentu). Mengenai zhai 齋 , tidak tertulis di Kitab Sishu, dan hanya ada satu ayat dalam Liji , yaitu dalam Jiao Te Sheng III: 11 yang dilakukan oleh mempelai laki-laki bersamaan dengan berjaga/tidak tidur untuk menyiapkan diri menjumpai mempelai perempuan sebelum upacara pernikahan dilangsungkan. Sedangkan puasa atau berpuasa

MENEMPUH DAO

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, A gama bukanlah sekedar pengetahuan murni seperti fisika, kimia, atau biologi. Agama dipelajari untuk diamalkan dalam kehidupan manusia. Banyak orang mempelajari ilmu agama untuk menjadi sarjana agama/ahli, 'memahami' agama tapi ketika ditilik perbuatannya tidak sesuai yang dibimbingkan agama. Mungkin dia menganggap agama adalah ilmu murni.  Satu cara pandang yang keliru. Dalam perspektif agama Konghucu, seperti tertulis dalam Zhongyong Bab Utama ayat pertama ,  'Agama adalah bimbingan untuk menempuh dao (jalan suci)'.  Dari ayat tersebut jelas agama bukanlah ilmu pengetahuan murni, tapi memberi petunjuk pada manusia untuk hidup dalam jalan suci. Dengan demikian, apa yang diajarkan agama perlu dipraktikkan dalam kehidupan. Bagaimana cara menempuh jalan suci?  Dalam ayat yang sama kita diberi petunjuk bahwa 'hidup mengikuti watak sejati itulah cara menempuh jalan suci'. Dengan demikian agama membimbing kita agar kita hidup mengikuti

AKU PANDAI

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, "Pada tanggal anu tahun itu, saya berhasil melakukan perubahan ..." (mungkin ya mungkin tidak, mungkin 'saya' mungkin 'kami') "Coba lihat tulisan saya di medsos telah dibaca sekian ribu orang ..." (bisa di cek di medsos) "Saya kenal dengan pejabat anu secara pribadi ..." (mungkin ya, mungkin tidak) "Saya founder organisasi ..." (bisa saja bukan) "Saya banyak menolong orang ..." (mungkin ya) "Dulu saya yang melakukan hal ..." (mungkin 'saya' atau mungkin juga 'kami') "Saya ... hebat" (mungkin ya, tapi orang yang lebih hebat kan ada) "Saya ... pintar" (mungkin ya, tapi orang pintar kan banyak) "Saya ..." (bisa juga sebetulnya 'kami' atau 'kita') "Saya ... bla-bla-bla ..." "Saya ... bla-bla-bla ..." A da orang tertentu yang mengumumkan dan mengklaim dirinya adalah orang pintar, hebat, banyak berbuat, dan

MAMA KARTINI

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, H ari ini tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini , tokoh emansipasi perempuan Indonesia. Melalui pemikiran-pemikirannya, Ibu Kartini adalah pionir dalam dunia pendidikan bagi perempuan dan hak-hak perempuan Indonesia. Walau penetapan hari kelahirannya sebagai hari besar agak diperdebatkan karena masih banyak pahlawan perempuan lain yang tidak kalah hebat di seantero nusantara, namun selama puluhan tahun hingga hari ini, hari Kartini senantiasa diperingati oleh para perempuan Indonesia dengan berbagai kegiatan. Bagi saya pribadi, ada Kartini yang begitu hebat dan berjasa dalam merawat, membesarkan, mengasuh dan mendidik saya, almarhumah mama: Kartini Linggaraja (Tan Kwie Hiang). Mama adalah perempuan luar biasa. Betapa tidak? Dengan melahirkan sepuluh orang anak tidak menghalangi beliau untuk mencari nafkah dengan berdagang. Bukan pedagang besar, tapi tekad mama untuk menghidupi keluarga menyebabkan beliau melakukan hal tersebut. Sepanjang saya t

AKSI TEROR MENGAPA TERULANG LAGI?

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, B eberapa waktu yang lalu (5/4) saya diminta untuk menjadi salah seorang pembicara dalam Sarasehan Kebangsaan Pergerakan Indonesia Maju dengan topik "Aksi Teror, Mengapa Terulang Lagi?". Beberapa hal saya sampaikan untuk menjawab pertanyaan tersebut, secara singkat saya tuliskan di bawah ini. Tatanan dunia yang kurang adil Dunia diatur dan ditentukan oleh beberapa negara berdasarkan kepentingan mereka bukan berdasarkan keadilan menyebabkan ketidak puasan kelompok tertentu. Politisasi agama Agama dijadikan alat untuk membela kepentingan negara tertentu. Kelompok-kelompok yang tidak puas menggunakan agama dalam perjuangan politik dan senjata untuk melawan ketidakadilan. Iptek: era internet Era internet menyebabkan informasi dapat tersebar dengan cepat dan dapat digunakan untuk indoktrinasi. Hoax beredar kemana-mana. Radikalisasi agama Proses radikalisasi agama terjadi di berbagai belahan penjuru dunia. Timbul ekstremisme dan aksi teror mengatasnamaka

SEKOLAH TATAP MUKA?

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Sejak bulan Januari 2021 yang lalu wacana memulai sekolah tatap muka  mengemuka dengan berbagai alasan. W acana tersebut kembali mengemuka akhir-akhir ini dengan alasan para guru sudah mendapat vaksinasi sehingga memungkinkan kegiatan belajar akan mulai dilaksanakan dengan tatap muka 3 jam untuk 2 mata pelajaran—serta akan mengikuti 5 M dan dilakukan etika bersin, batuk, serta membawa peralatan sekolah dan ibadah sendiri. Dikatakan pula dalam hal kondisi medis, sebelum masuk area dilakukan pengecekan suhu tubuh, bila ada gejala COVID-19 maka tidak diperkenankan masuk lingkungan sekolah dan sebelum pulang dipastikan tidak ada keluhan. Saya termasuk orang yang skeptis dengan kebijakan ini. Alasannya sederhana: Pandemi belum berakhir, tren menurun tidaklah menjamin takkan ada penularan di sekolah apalagi untuk mencapai sekolah murid harus melakukan perjalanan. Tak semua murid punya kendaraan pribadi. Sekolah itu melibatkan guru dan murid, apakah dengan vaksin

AROGAN DAN SOMBONG

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, S aya pernah menonton youtube pertandingan tinju profesional. Salah seorang petinju begitu arogan memandang remeh lawan dengan terus memprovokasi dengan kata-kata dan bahasa tubuh meremehkan sejak sebelum pertandingan. Nyatanya karena lengah dan meremehkan sang petinju arogan tersebut kalah Knock Out oleh lawannya. Begitu pula dalam salah satu pertandingan UFC, seorang petarung yang begitu arogan ternyata mengalami kekalahan memalukan. Kita sering menyaksikan tim sepakbola besar dengan sederet pemain bintang bergaji besar dikalahkan secara memalukan oleh tim papan bawah tanpa pemain terkenal. Penyebabnya adalah rasa superioritas, keyakinan untuk memenangkan pertandingan yang terlalu berlebihan, meremehkan lawan, sehingga lengah dan bertanding tanpa semangat bertanding. Merasa besar dan hebat serta meremehkan orang atau pihak lain adalah kesombongan yang mengundang rugi. Dalam KBBI seorang yang arogan, sombong, congkak, atau angkuh menghargai diri secara

OTAK, HATI, DAN EKSTREMISME

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Mengapa orang-orang begitu fanatik beragama hingga yang paling ekstrem mengorbankan nyawa untuk membela agama dan Tuhan? B anyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Proses radikalisasi dapat berjalan secara perlahan, dapat pula berjalan dengan sangat cepat. Proses ini terjadi bukan hanya pada penganut suatu agama tapi pada beragam agama. Salah satu hal yang dapat menjawab pertanyaan mengapa proses radikalisasi terjadi adalah dengan meneliti mengenai pikiran dan otak. Pikiran terdiri dari tiga, yaitu pikiran sadar, pikiran bawah sadar, dan pikiran supra sadar. Proses radikalisasi terjadi pada pikiran bawah sadar.  Paul MacLean pada tahun 1960-an mencetuskan teori Triune Brain , yang mengatakan otak manusia terdiri atas tiga bagian: neocortex, limbic, dan reptilian. Proses radikalisasi terjadi pada otak limbic bahkan menyelusup hingga reptilian brain . Otak limbic tempat emosi berada. Kebencian, kemarahan, ketakutan, dan kepuasan terletak di limb