Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

BERTANYA PADA KITAB DIVINASI YIJING

Gambar
Salam Kebajikan, Lebih dari tiga dasawarsa yang lalu ketika saya masih tinggal di Bandung, setiap sembahyang Jing Tian Gong , setelah dilakukan persembahyangan pribadi, diadakan sesi umat bertanya pada kitab Yak King (Yi Jing) untuk mendapat panduan mengenai arah kehidupan satu tahun ke depan. Sesi ini merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh beberapa dari kami. Yang kami rasakan dalam batin kami, ada keterhubungan yang intens dengan Yang Maha Kuasa untuk mendapat jawaban melalui perantara kitab Yi Jing .  Kitab Yi Jing adalah kitab divinasi yang menghubungkan kita dengan Tian , bukan hanya Filsafat yang mengandalkan rasionalitas semata. Memahami Yi Jing perlu batin dan pikiran. Begitulah sifat agama Khonghucu yang religius-filosofis. Sebetulnya kebiasaan baik seperti ini bagus bila dilaksanakan setiap tahun untuk memberi arah pada umat dalam menjalankan kehidupannya setahun kedepan atau memberi nasihat pada umat atas persoalan yang selama ini membebani kehidup

BANTUAN KEBUTUHAN FISIK MINIMUM UNTUK MASYARAKAT KECIL PALING TERDAMPAK

Gambar
Salam Kebajikan, Pada saat kita menghadapi musuh bersama kita, yaitu COVID-19, semangat gotong royong, bahu membahu, berkumpul, saling membantu bukan lagi diwujudkan dalam arti fisik, secara fisik kita tetap harus melakukan physical distancing (jaga jarak aman), tidak keluar rumah bila tidak benar-benar perlu, menghindari berkumpul dan berkerumun. Secara spirit -lah kita meng- intens -kan kontak kita, secara spirit kita perlu guyub, berkumpul, merapatkan jarak, bahu membahu mengumpulkan energi positif untuk membantu sesama. Secara spirit kita kumpulkan energi positif kita untuk membantu sesama agar alampun bereaksi positif dan Tian tergerak menurunkan rahmat. Untuk itu adalah tindakan bijak bila kita mengurangi membaca berita-berita negatif yang tidak jelas sumbernya yang membuat kita stress, terlebih lagi kita perlu menahan diri untuk tidak menyebarkannya. Tanpa mengurangi kewaspadaan, kita perlu secara sengaja mengarahkan pikiran kita pada hal-hal positif. Kita perlu mela

TIAN, NABI, SHENMING, DAN LELUHUR TIDAK DIKALAHKAN OLEH CORONA

Gambar
Salam Kebajikan, Hari-hari terakhir ini kita dihadapkan pada suatu situasi yang mungkin tak terbayangkan akan kita alami dalam kehidupan kita. Sebagai manusia, nilai-nilai religius, sosial, moral, dan kekeluargaan yang kita yakini selama ini sedang diuji. Fisik, psikis dan mental kita pun tak luput dari ujian. Bahkan ekonomi dan keuangan pun menghadapi ujian. Kita berada dalam persimpangan, ancaman dan peluang, bahaya dan kesempatan dihadapkan pilihan-pilihan. Bahaya yang menghantarkan kita pada keterpurukan ataukah peluang/kesempatan yang akan mengantarkan kita pada keadaan yang lebih baik. Bahaya yang membuat kita menjadi manusia yang lebih buruk ataukah kesempatan yang menjadikan kita manusia yang lebih baik. Kita sedang menghadapi krisis.  Krisis atau 危机 (wēi jī) berasal dari kata 危险 (wēi xiǎn, danger ) dan 机 会 (jī huì, chance). Untuk itu setiap 危机, wēi jī (krisis), selalu memiliki 2 dimensi.  Pertama 有危 (yǒu wēi , ada bahaya).  Kedua 有机 (yǒu jī , ad

COVID-19 DAN KESEDERHANAAN CINTA KASIH

Gambar
Salam Kebajikan, Bulan-bulan terakhir dengan merebaknya corona, COVID-19, kehidupan kita dipenuhi rasa khawatir dan galau, hampir semua sisi kehidupan terpengaruh. Pesimisme merebak memenuhi diri mengirimkan qi negatif pada alam. Tak mengherankan dunia terasa pengap, sesak, gelap menggelisahkan tak punya masa depan. Apalagi kita saksikan dalam kondisi yang memerlukan kepemimpinan yang kuat, penanganan yang tepat dan kesadaran serta kepatuhan bersama semua pihak, justru yang terjadi sebaliknya. Pada awalnya kita terkesan menganggap enteng apa yang terjadi hingga kita sadari bahwa virus yang tak terlihat itu telah hadir di tengah-tengah kehidupan kita tanpa pandang bulu, tanpa memandang SARA, telah menjadi pandemi. Beribu orang tak terobati, mendahului kita berpulang pada alam keabadian. Tapi kita pun jangan menutup mata bahwa para ahli kesehatan, dokter, dan peneliti telah dan terus berjuang dengan segenap akal dan nurani untuk mengatasi kehadiran virus jenis baru

NABI DALAM AGAMA RU-KHONGHUCU

Gambar
Salam Kebajikan, Bila kita membaca dengan teliti kitab-kitab suci agama Ru-Khonghucu, jelas terlihat, Kongzi disebut sebagai seorang Sheng 聖, seperti misalnya apa yang diucapkan Zi Gong 子貢, salah seorang murid Beliau, “… Tian zong zhi jiang sheng 天縱之將聖 …(Memang Tian telah mengutusnya sebagai Sheng) ”. Di dalam Zhong Yong Bab XXX dan XXXI, Kongzi dinyatakan sebagai seorang Zhi Sheng 至聖 ( Sheng Sempurna, Sheng Agung), seorang yang telah mencapai Zhi Cheng 至誠 (Puncak Iman), seorang Da Sheng 大聖 ( Sheng Besar/Agung). Mengzi yang hidup lebih kurang seratus tahun setelah Kongfuzi mengatakan, “… Kong Zi Sheng Zhi Shi Zhe Ye 孔子,聖之時者也 ( Kongzi Sheng Segala Jaman), Kong Zi Zhi Wei Ji Da Cheng 孔子之謂集大成 ( Kongzi Yang Lengkap, Besar, Sempurna)” . Apakah Sheng 聖 tepat diterjemahkan sebagai Filsuf, Sage (orang Bijaksana), orang pintar atau Cendekiawan? Dalam Hua Yu padanan kata seorang Filsuf adalah Zhe Ren 哲人 atau Zhe Xue Jia. Orang Bijaksana (sage) mempunyai pa

TUHAN DALAM AGAMA RU-KHONGHUCU

Gambar
Salam Kebajikan, Acapkali orang-orang menulis atau membaca kitab-kitab suci agama Khonghucu dengan cara berpikir dan spiritualitas hitam putih ( fuzzy /pemikiran Barat) bukan berdasarkan kosmologi, cara berpikir dan spiritualitas Yin Yang yang berakibat pemahaman dan penulisan mengenai agama Khonghucu tidak tepat pada proporsinya dan gagal menemukan benang merah ajaran Ru-Khonghucu. Salah satu topik yang acapkali ditanyakan dan kurang dipahami adalah topik bagaimana umat Khonghucu memaknai Tuhan?  Tuhan tak dapat diperkirakan dan tak dapat ditetapkan, Tuhan terasa nun jauh disana. Namun umat Khonghucu merasakan kehadiran dalam imannya sehingga membersihkan hati dan berpuasa untuk sujud bersembahyang kehadiratNya. Umat Khonghucu merasakan Tian Li (hukum Tian) dan Tian Dao (jalan suci Tian) berlaku atas dunia ini dan dirinya. Sebetulnya manusia tak mampu memperkirakan, terlebih lagi menetapkan ke Maha BesaranNya dan keMaha KuasaanNya, namun tetap saja manusia ingin menget

LIJI MENCATAT HARI WAFAT NABI KONGZI

Gambar
Salam Kebajikan, Nabi bersabda, "Burung Feng–Hong tidak menampakkan diri. Peta tanda-tanda tidak muncul di sungai; perjalananKu ini pun sudah sampai akhirnya." —Lunyu IX: 9 Pada hari ini er yue  tanggal 18, 2571 Kongzili , pukul 9 pagi dilaksanakan upacara sembahyang hari wafat Nabi Kongzi . Jalannya upacara seperti pada upacara Hari Lahir Nabi—hanya saja penyelenggaraannya lebih sederhana, dan lebih ditekankan pada suasana khidmat.  Surat doa ditulis pada kertas merah. Pada upacara sembahyang Hari Wafat Nabi dibacakan Teks Hari Wafat Nabi. Demikian MATAKIN mengatur persembahyangan dalam Tata Agama dan Tata Laksana Upacara Agama Khonghucu. Nabi wafat dalam usia 72 tahun, tatkala Pangeran Ai dari negeri Lo memerintah 16 tahun (479 SM) dan dimakamkan dengan sederhana di kota Qufu. Kitab Liji, Tan Gong II: 20-22 menuliskan saat-saat akhir kehidupan Nabi Kongzi selaku Genta Rohani Tian: Suatu hari Nabi Kongzi bangun pagi-pagi dan menempatkan kedua tang

1000 HATI SATU HATI

Gambar
Salam Kebajikan, Bagi saya, buku Yu Dan "1000 Hati Satu Hati" adalah salah satu buku 'penjelasan kitab' Lunyu terbaik yang pernah saya baca. Buku Yu Dan sarat dengan cerita-cerita keseharian yang menggugah pembaca untuk hidup berdasarkan ajaran Khonghucu seperti contoh di bawah ini yang saya kutipkan dari bagian Dao Langit Bumi dan Manusia serta Dao Hati dan Jiwa. Jika pada hari Senin seseorang tanpa alasan tiba-tiba menjadi korban pemukulan yang parah, pada hari Selasa akan menyampaikan hal tersebut berulang kali pada semua teman-temannya, pada hari Rabu tenggelam dalam kesedihan dan menolak untuk bertemu siapapun atau pergi ke mana pun dan pada hari Kamis dia mulai bertengkar dengan keluarganya karena hal-hal sepele. Apakah artinya? Artinya setiap kali kita menceritakan lagi, kita mengalami pemukulan lagi. Artinya meskipun hal itu telah berlalu, pengaruhnya tetap kita rasakan setiap hari. Ketika ketidakberuntungan menimpa, cara terbaik