Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

BUAT APA MEMBUNUH UNTUK MENGEMBANGKAN DAO

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, B om bunuh diri kembali meledak di negeri tercinta. Kali ini Katedral di Makassar menjadi sasaran. Kejadian pada hari Minggu tanggal 28 Maret 2021 sungguh memiriskan hati. Nyawa terbuang percuma karena keyakinan buta yang menutupi mata hati. Kata petinggi negeri kejadian ini tak ada hubungannya dengan agama. Saya pikir memang tak berkaitan dengan agama. Agama hakikatnya mengajarkan cinta kasih/kemanusiaan. Tapi kejadian ini tak lepas dari keyakinan yang keliru dari penganut agama pada pesan yang ada dalam teks kitab suci. Pesan para Nabi kepada umatNya untuk menegakkan keadilan/kebenaran tentu tak sekali-sekali terlepas dari cinta kasih/kemanusiaan. Upaya menegakkan keadilan/kebenaran tanpa cinta kasih/kemanusiaan akan menyebabkan segala cara dilakukan tak terkecuali melakukan kekerasan dan tindakan ekstrim lainnya, kendati hal tersebut berarti harus mengorbankan nyawa sesamanya. Bahkan dalam kejadian di Makassar dan tempat-tempat lain di berbagai penjuru du

NABI AGUNG KONGZI

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Pada tanggal 18 bulan 2 tahun 72 Kongzili , Zhisheng 至聖 Kongzi wafat pada usia 72 tahun. T ahun ini hari wafat nabi bertepatan dengan tanggal 30 Maret 2021 M. Umat Konghucu memperingati hari wafat Nabi yang ke-2500 tahun dengan serangkaian peribadatan yang berbeda karena pandemi belum berakhir. Berbagai gelar kehormatan dari para raja muda dan kaisar berbagai dinasti dianugerahkan kepada Zhisheng Kongzi setelah Beliau wafat. Bahkan di zaman modern para pemenang nobel menempatkan Kongzi dalam posisi sangat terhormat. Hal ini terbukti pada bulan Januari 1988, dalam pertemuan para pemenang hadiah Nobel di Paris, yang merupakan Konferensi Internasional Pertama, bersepakat mengeluarkan suatu daftar yang berisi 16 kesimpulan yang diberi tema "Facing the Twenty-First Century" (Menghadapi Abad Ke-21). Ikhtisar penting dari kesimpulan tersebut adalah bahwa,  "If mankind is to survive, it must go back 25 centuries in time to tap the wisdom of Confu

BERSABARLAH

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Orang sabar kekasih Tuhan.  Begitu peribahasa yang sering kita dengar saat kita mulai gelisah dan kesal menunggu teman yang tak kunjung datang padahal janji untuk bertemu telah lewat. D alam perjalanan hidupnya, manusia selalu mendapat pengalaman dan tantangan yang memerlukan kesabaran.  Misal menunggu teman, menunggu kelahiran anak, menunggu pengumuman penerimaan kerja, menunggu pembayaran, menunggu jemputan, menunggu pesanan online, atau menunggu kesembuhan, menunggu berakhirnya penderitaan, menunggu realisasi janji, menunggu jawaban atas pernyataan cinta, menunggu keputusan, menunggu jawaban atas doa yang kita panjatkan dan lain-lain. Waktu menunggu bisa hitungan detik, menit, jam, hari, bulan bahkan mungkin tahun atau puluhan tahun. Maka kesabaran pun membutuhkan waktu berbeda-beda. Setelah lama menunggu, bisa saja jawaban atau kenyataan yang kita terima dan lihat ternyata berbeda dengan apa yang kita harapkan. Maka sekali lagi atau beberapa kali lagi

BERANI MENGAMBIL RESIKO DAN TANGGUNG JAWAB

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, B eberapa waktu belakangan saya cukup sibuk mengerjakan beberapa pekerjaan semi sosial yang berkaitan dengan agama Konghucu, di antaranya menulis modul bencana, menulis modul pendidikan agama Konghucu untuk perguruan tinggi, mengajar mata kuliah agama Konghucu dan beberapa zoominar yang diadakan oleh beberapa organisasi, di samping beberapa kegiatan yang harus saya persiapkan materinya sambil terus menjalankan tugas sebagai Majelis Hakim Etik di Dewan Kehormatan Daerah Peradi DKI Jakarta yang juga berkaitan dengan surat dan dokumen yang perlu saya baca. Dalam aktivitas seperti ini rasa malas, jenuh, dan capek kadang menghampiri, membuat saya menunda untuk mengerjakan. Rasa malu yang keluar dari rasa tanggung jawab yang acap menjadi benteng dan motor penggerak diri untuk terus melangkah maju. Rasa malu dan tanggung jawab bergandengan dengan komitmen. Tanpa ada ketiga hal ini akan memungkinkan saya tak menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Bekerja sosial dan s

NILAI-NILAI DIBALIK KEPUTUSAN

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, B eberapa waktu yang lalu saya ditawari untuk mendapat vaksinasi COVID-19. Pada awalnya saya menolak karena saya bukan rohaniwan dan tidak berada di Jakarta, sehingga merasa tidak berhak untuk mendapat vaksinasi, namun saya diminta untuk menerima karena katanya termasuk 'tokoh' walau bukan rohaniwan. Prioritas vaksinasi bukan hanya untuk rohaniwan tapi juga bagi tokoh-tokoh atau agamawan yang dalam tugas kesehariannya menuntut dia banyak berinteraksi dengan umat. Akhirnya tawaran itu saya terima walau saya sendiri bertanya-tanya apakah betul memenuhi kriteria. Tapi saya menghargai niat baik dan penghargaan orang yang menawarkan, yaitu Ws. Budi Suniarto , Ketua Harian Matakin.  Lagipula saya harus menunjukkan pada umat  atau minimal keluarga bahwa vaksinasi yang sedang gencar dilaksanakan adalah aman. Maka tanggal 10 Maret yang lalu saya mendapatkan vaksinasi pertama di Bandung, kota kelahiran saya. Hidup ini anomali, sementara orang-orang merasa diri

PENULISAN MODUL MKWK AGAMA KHONGHUCU

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, B eberapa waktu yang lalu saya bersama tiga rekan lain mendapat tugas dari Matakin untuk menjadi penulis modul Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Agama Khonghucu pada Perguruan Tinggi. Penunjukan penulis modul oleh Matakin tentu telah melalui pertimbangan matang dari berbagai aspek agar penulisan dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai harapan. Ws. Budi Suniarto, Ws. Mulyadi, Ws. Andi Gunawan, dan saya sekarang telah mulai melakukan penulisan modul setelah sebelumnya memperoleh penjelasan secara daring dari Dirjen Belmawa Kemdikbud dan Ketua Tim Penulisan . Sebagian besar penulis adalah profesor dan doktor yang ahli di bidang ilmu masing-masing. Sayang di Indonesia kita belum mempunyai Profesor dan Doktor bidang ilmu agama Khonghucu.  Pada prinsipnya modul yang sedang dikerjakan merupakan pembaharuan dari Buku Ajar tahun 2016. Kebetulan saya menjadi salah seorang penulis Buku Ajar tersebut. Seperti kita ketahui Buku Ajar, Bahan Ajar, atau Modul perlu

MENGZI SANG PENEGAK

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Y a Sheng Mengzi 孟子 dilahirkan pada tahun 372 SM dan wafat pada tahun 289 SM. Jadi Beliau hidup lebih kurang 100 tahun setelah Zhi Sheng Kongzi 孔子 wafat pada tahun 479 SM. Ya Sheng Mengzi dikenal sebagai orang Bijaksana kedua di Tiongkok setelah Zhi Sheng Kongzi . Orang-orang sering mengatakan bahwa Kongzi dan Mengzi adalah filsuf, tapi mengacu pada kamus, etimologi dan ayat dalam kitab suci Konghucu, Sheng 聖 tidak tepat diartikan sebagai filsuf ( Zhe Ren 哲人). Sheng lebih tepat diterjemahkan sebagai orang suci atau nabi. Seorang Sheng bukan sekedar xian (賢人, orang bijaksana) karena seorang Sheng tidak hanya mengajarkan kebijaksanaan tapi juga mengajarkan Tian Dao (Jalan Suci Tian ) coba Anda baca Kitab Mengzi VIIB: 24. Apa dan bagaimana Ya Sheng Mengzi menegakkan ajaran Agama Ru-Khonghucu dapat kita simak dari percakapan di bawah ini yang diambil dari Kitab Mengzi IIIB: 9. Gong Dou-zi bertanya, “Orang luar menyebut guru orang yang suka berdeb

WATAK SEJATI (性)

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, D alam membaca Kitab Suci Agama Konghucu ada ayat-ayat yang mudah kita pahami, ada ayat yang perlu pemikiran mendalam, ada yang perlu perenungan dan ada ayat yang penjelasannya ada dalam ayat lain. Oleh karena itulah mengapa kita perlu membaca keseluruhan Kitab Suci agar pemahaman kita tidak keliru. Pada kesempatan kali ini saya mengajak Anda untuk membaca ayat mengenai Xing 性 (Watak Sejati) dan bersama-sama mencoba memahami mengenai Watak Sejati. Kalau kita belajar mengenai agama Konghucu maka kita akan mafhum Watak Sejati merupakan fondasi dasar kita sebagai manusia untuk dapat hidup dalam Dao. Mari kita baca. "Firman Tian itulah dinamai Watak Sejati. Berbuat mengikuti Watak Sejati itulah dinamai menempuh Dao (Jalan Suci). Bimbingan untuk menempuh Jalan Suci itulah dinamai agama." Ayat di atas tercantum dalam Kitab Zhong Yong Bab Utama : 1 . Merupakan salah satu ayat favorit yang sering disampaikan dalam kotbah rohaniwan Konghucu. Ayat mengena