Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

DAO DUNIA

Gambar
Salam Kebajikan, Selamat menyambut dan memasuki tahun 2020 Masehi, semoga rahmat Tian senantiasa menyertai Anda dan saya di tahun yang baru. Dalam menyambut dan mengawali tahun baru, mari kita renungkan kembali apa yang diajarkan oleh Nabi Kongzi agar Anda dan saya dapat bertindak tepat di dalam dao seperti saya kutipkan dari buku 1000 Hati Satu Hati: Nabi Kongzi memberikan kita banyak kaidah tentang bagaimana berperilaku dalam masyarakat dan menjadi orang yang pantas. Kaidah ini pada mulanya mungkin kelihatan sangat sederhana, bahkan kaku, tetapi pada kenyataannya mengandung fleksibilitas yang mengejutkan. Secara sederhana, Beliau memberi kita prinsip-prinsip yang dapat menuntun tindakan-tindakan kita dan saat kita harus mengikuti prinsip-prinsip tersebut. Kita sering bertanya kepada diri kita sendiri apa yang seharusnya kita lakukan dan apa yang seharusnya tidak kita lakukan; apa yang baik dan apa yang buruk. Kenyataannya ketika sampai pada pertanyaan ini, sa

SEMBAHYANG DONG ZHI: PENGARUSUTAMAAN KEBAJIKAN

Gambar
Salam Kebajikan, Selamat beribadat Dong Zhi , sembahyang sujud kehadirat Shang Di , Tuhan Yang Maha Kuasa dalam kesiapan diri jasmani rohani menghadap Sang Khalik dengan kesucian lahir batin. Pada saat Dong Zhi kita bersembahyang Zheng 烝 mengucap syukur dan harapan sesuai tuntunan kitab suci, beriringan dengan kehangatan jiwa kita menerima suara gema Genta Rohani, penyedar hidup, karena pada hari ini, Zhisheng Kongzi mulai melakukan perjalanan menunaikan tugasnya sebagai Tianzhi Muduo, Genta Rohani Tian, mengembalikan dunia ke dalam dao, menanggalkan jabatan, meninggalkan gemerlap kedudukan untuk manunggal dengan langit dan bumi. Dan ternyata citaNya ditegakkan oleh Yasheng Mengzi, yang begitu luar biasa kepiawaiannya berdiplomasi, beradu argumen, menasihati para raja sekalipun, tanpa ada rasa jerih, minder atau pun gagap, beliau berprinsip semua orang sama, Yao dan Shun adalah manusia, kita pun manusia. Yasheng Mengzi berpulang pada hari ini meninggalkan nama harum

BETAPA PENTING KESUSILAAN

Gambar
Salam Kebajikan, Betapa penting Kesusilaan dan Tata Susila dalam kehidupan manusia dijelaskan secara mendetail dalam Li Ji (Catatan Kesusilaan).  Disabdakan dalam Li Ji XXIII, Jing Jie (Membedah Makna Kitab Suci): 1 dan 2: Nabi Kongzi bersabda, "Memasuki suatu negara, akan dapat diketahui pendidikan apa yang telah diberikan...  ...Bila orang-orangnya berperilaku hormat, cermat, berwibawa, dan penuh kesungguhan, mereka telah menerima pendidikan Li Jing (Kitab Kesusilaan)... ...Orang yang perilakunya hormat cermat, berwibawa, dan penuh kesungguhan, dan tidak rewel atau mudah kesal tentu karena dalam pemahamannya tentang Li Jing (Kitab Kesusilaan)..." Pada kesempatan ini saya kutipkan ayat-ayat dalam Li Ji (Catatan Kesusilaan) VIII Li Qi I Bagian I. Ayat 1, 2, 3, 4, 5, 21, 22 yang mudah-mudahan akan membangkitkan minat Anda untuk membaca dan mendalami Li Ji. Tata Susila adalah sarana yang memberi kesiapan besar mengembangsuburkan Kebajikan. Makna mulia Kesusi

PERKAWINAN BEDA AGAMA, 'PERKAWINAN' SEJENIS, DAN PERKAWINAN SEMARGA APAKAH DIMUNGKINKAN?

Gambar
Salam Kebajikan, Pada jaman modern ini, berbagai bangsa, ras, suku bangsa, etnis, budaya, golongan, agama dan berbagai nilai saling berjumpa, berinteraksi, dan berkelindan tanpa dapat dicegah. Salah satu fenomena yang semakin sering terjadi adalah perkawinan antar budaya dan agama bahkan akhir-akhir ini mulai menyeruak 'perkawinan' antar sesama jenis. Bagaimana pandangan kitab suci agama Khonghucu mengenai perkawinan? Apa syarat perkawinan yang dapat dan tidak dapat dilakukan?  Hal-hal pokok apa yang wajib dipenuhi agar perkawinan antar agama dapat dilangsungkan?  Apakah perkawinan sesama jenis bisa dilangsungkan secara agama Khonghucu? Kita resapi apa yang disabdakan dalam Liji XLI Hun Yi: 1 mengenai upacara pernikahan:  Upacara pernikahan bermaksud akan menyatu-padukan kebaikan/kasih antara dua keluarga yang berlain marga; ke atas mewujudkan pengabdian kepada agama dan kuil leluhur (Zong Miao) , dan ke bawah meneruskan generasi. Maka seorang Jun

HUKUMAN MATI LAYAKKAH TETAP ADA?

Gambar
Salam Kebajikan, Perdebatan mengenai hukuman mati apakah masih layak diterapkan atau tidak telah menyedot perhatian berbagai negara tak terkecuali Indonesia. Tidak sedikit negara yang telah mencabut hukuman mati dari perundangannya, tapi tidak sedikit pula negara yang masih mencantumkan hukuman mati dalam perundangannya. Berbagai argumen dikemukakan oleh para ahli hukum, tokoh agama, pemerintah, anggota legislatif dan yudikatif, dan pihak terkait lainnya hingga masyarakat, baik mendukung maupun menolak hukuman mati. Perdebatan yang berlangsung terkait dengan efek jera, kemungkinan mengulang perbuatannya, kerugian pada masyarakat dan negara beserta resiko terjadi kembali, hak untuk hidup (mengenai aspek religius-etis-teologis), kesalahan yang mungkin terjadi dalam penerapan hukuman mati (sejarah agama dan negara tertentu menunjukkan), HAM, dan sebagainya. Bagaimana kitab suci agama Khonghucu memandang hukuman mati? Apakah layak diterapkan? Dalam kasus seperti apa diterapkan?

DAO HATI DAN JIWA

Gambar
Salam Kebajikan, Teknik dan kemampuan bukanlah hal yang paling penting. Untuk memahami secara penuh hal-hal yang melebihi sekedar kemampuan, kita perlu menggunakan hati dan jiwa kita. Standar perilaku yang Nabi Kongzi tetapkan bagi kita bukan semata-mata kritik keras pada dunia sekeliling kita; namun tentang menempatkan waktu dan energi kita yang terbatas untuk digunakan dengan baik dan mengarahkan kritik dari dalam batin kita untuk hati dan pikiran kita sendiri. Kita seharusnya lebih keras pada diri kita sendiri, lebih jujur dan toleran pada orang lain. Saat ini kita selalu mengatakan seseorang yang baik seharusnya jujur dan terbuka, walau bukan berarti naif dan mudah dimanipulasi; namun sebaliknya toleransi untuk memaafkan kesalahan orang lain, memperlakukan dengan cinta-kasih, dan melihat berbagai hal dari sudut pandang orang lain juga tak kalah pentingnya. Karena alasan ini, hanya Junzi sejati yang mampu 'tidak keluh gerutu pada Tian, sesal penyalahan pada sesama ma

TAHU BATAS AGAR TAK POST POWER SYNDROME

Gambar
Salam Kebajikan, Perasaan dibuang muncul saat kita masih 'menginginkan' berada di posisi tertentu dan kita merasa telah berjasa sehingga berhak atas posisi tersebut. Seringkali orang yang merasa dibuang menudingkan telunjuk pada para penggantinya dan menuduh tidak menghormati dirinya yang telah berjasa, dan menyingkirkan dari posisi terhormat yang seharusnya melekat padanya selamanya. Perasaan inilah yang acapkali menjadi biang ketidakpuasan dan keretakan hubungan yang pada akhirnya menimbulkan konflik. Apakah perbuatan membuang memang dilakukan oleh para penggantinya? Belum tentu. Perasaan dibuang menunjukkan rasa kesepian dan perasaan ketakutan yang akut pada dirinya karena t ak lagi menjadi pusat perhatian dan tak punya lagi 'kekuasaan'. Banyak hal yang dilakukan oleh orang-orang seperti ini, orang-orang yang pernah menjadi pusat perhatian dan memiliki 'kekuasaan' yang justru menyebabkan dia kehilangan rasa hormat dari orang-orang yang sebetulnya

BIADAB! EMPAT PRIA PERKOSA DAN BAKAR HIDUP-HIDUP SEORANG WANITA!

Gambar
New Delhi —Empat pria di India mengaku telah memperkosa seorang wanita secara bergiliran. Tak hanya memperkosa, keempat pria itu juga membakar korban hidup-hidup . Seperti dilansir oleh Detik.Com dari CNN, Senin (2/12/2019). Salam Kebajikan, Bila seandainya ada berita di media online atau koran berjudul "Biadab! Empat Pria Perkosa dan Bakar Hidup-hidup Seorang Wanita" dan artikel lain berjudul "Buat Apa Mengkritik, Lebih Baik Memuji" , mana yang akan Anda baca terlebih dahulu? Sebagian besar orang akan membaca berita 'negatif' karena penasaran dan belum tentu membaca artikel 'positif'. Jadi berita di atas kemungkinan besar akan dibaca terlebih dahulu, artikel tentang memuji dibaca belakangan atau bahkan tidak dibaca. Entah dengan Anda. Pada kenyataannya, setiap hari kita dibombardir oleh tulisan-tulisan negatif. Media-media online, koran, TV, meme , chatting, update status , judul berita, grup-grup WA, Line , telegram dipenuhi dengan

PEMIMPIN ADALAH PEMBACA

Gambar
Salam Kebajikan, Saat membaca buku biografi Warren Buffett , salah seorang orang terkaya dunia dan filantropi yang menyumbangkan sebagian besar kekayaannya, mungkin Anda akan terkejut dengan salah satu kebiasaannya yang menyebabkan dia menjadi semakin sukses, yaitu kebiasaan membaca buku . Buffett membaca buku rata-rata 6 jam per hari. Ya, enam jam. Coba tanya pada diri Anda, berapa lama waktu yang Anda sediakan untuk membaca buku setiap bulan, setiap minggu, setiap hari? Sungguh mengejutkan, sebagian besar dari orang-orang yang telah menyelesaikan sekolah sangat jarang membaca buku. Mereka membiarkan buku menjadi pajangan dan merasa telah terbebas dari kewajiban untuk membaca buku dan tak lagi sempat/menyempatkan diri membaca. Apakah kita harus prihatin ataukah menganggapnya sebagai suatu hal yang wajar? Faktanya: saat kebanyakan dari kita tak sempat (atau tidak menyempatkan) membaca karena berbagai alasan, Buffet justru menjadi antitesis atas alasan kita. Konon Mark Zuc

DIFFABLE BUKAN DISABLE, SEBUAH SPIRIT MENGHARGAI

Gambar
Salam Kebajikan, Dalam upaya menjaga kesehatan, beberapa bulan terakhir ini, setiap ada kesempatan saya berupaya untuk berjalan kaki 10.000 langkah dalam satu hari, minimal 5 hari dalam seminggu. Dua hari sisanya saya berupaya berjalan minimal 5000 langkah. Upaya kecil dan sederhana ini nampak mudah tapi sebetulnya memerlukan goal dan komitmen. Tanpa goal dan komitmen yang cukup kuat niscaya 10 ribu langkah tak akan tercapai. Banyak hal yang akan menghambat dan semua alasan adalah alasan masuk akal dan sahih. Belajar dari upaya sederhana ini kita sadari, goal dan komitmen sangat penting. Pada dasarnya pencapaian-pencapaian dalam kehidupan kita, sebagian besar karena adanya goal dan komitmen. Agar kita punya komitmen pada goal kita, perlu ada 'emosi' dalam goal kita. Nah 'emosi' dalam goal saya adalah kalau saya tidak sehat bagaimana saya bisa panjang umur dan melihat keindahan dunia bersama anak-anak serta istri saya? Maka saya perlu persisten melakukan '