DAO HATI DAN JIWA

Salam Kebajikan,

Teknik dan kemampuan bukanlah hal yang paling penting. Untuk memahami secara penuh hal-hal yang melebihi sekedar kemampuan, kita perlu menggunakan hati dan jiwa kita. Standar perilaku yang Nabi Kongzi tetapkan bagi kita bukan semata-mata kritik keras pada dunia sekeliling kita; namun tentang menempatkan waktu dan energi kita yang terbatas untuk digunakan dengan baik dan mengarahkan kritik dari dalam batin kita untuk hati dan pikiran kita sendiri.

Kita seharusnya lebih keras pada diri kita sendiri, lebih jujur dan toleran pada orang lain. Saat ini kita selalu mengatakan seseorang yang baik seharusnya jujur dan terbuka, walau bukan berarti naif dan mudah dimanipulasi; namun sebaliknya toleransi untuk memaafkan kesalahan orang lain, memperlakukan dengan cinta-kasih, dan melihat berbagai hal dari sudut pandang orang lain juga tak kalah pentingnya.

Karena alasan ini, hanya Junzi sejati yang mampu 'tidak keluh gerutu pada Tian, sesal penyalahan pada sesama manusia', tidak mengeluhkan nasib yang tidak mujur dalam memenuhi kebutuhan hidup, ataupun meratap tidak ada seorang pun di dunia yang mengerti mereka.

Hati dan jiwa yang kuat dapat memperbaiki kekecewaan yang datang perlahan-lahan tak terelakkan dan kesalahan-kesalahan yang sebetulnya dapat kita hindari yang kita lakukan dalam kehidupan ini; pada saat yang sama dapat memberikan tujuan yang pasti, menumbuhkan semangat, dan memberikan kita hidup dalam kehidupan yang paling penuh dan efektif.

Setiap hari kita akan mengalami 'kelahiran baru' dan menunjukkan pada orang lain cara untuk mengalami hal-hal yang indah ini.

Bila kita berpikiran jernih dan baik, jujur dan berani, maka kita akan menuai berbagai keuntungan tak terduga, dan semua orang berhasrat memberi tahu kita bermacam-macam hal yang indah.

Bila sebaliknya, bahkan seorang Nabi seperti Nabi Kongzi, yang tak pilih kasih mengajarkan hal yang pantas dan tidak pantas, tidak akan membuang nafas berbicara dengan kita. Mungkin akan seperti kata pepatah 'bermain musik di depan sapi' adalah melakukan hal yang sia-sia.

Apabila kita ingin menjadi seseorang yang orang lain berharap dapat bergaul dengan kita, kuncinya adalah kita harus memiliki hati dan pikiran yang baik dan jernih, seperti dikatakan dalam kitab Lunyu sebagai 'suasana hati dan pikiran yang bersih, lapang dan terbuka'.

Suasana hati dan pikiran ini, selain dapat mengobati penyesalan yang telah berlalu, juga dapat mengobati kesalahan di masa yang akan datang; di saat yang sama dapat membuat kita memiliki ketetapan dan memiliki keberanian sesungguhnya yang membuat kehidupan kita menjadi lebih kaya dan bermakna. Agar hidup kita memiliki kegembiraan dan peningkatan yang berarti, agar setiap hari kita dapat memperoleh hari-hari baru, dan lebih dari itu, sesuatu yang baru ini pada akhirnya akan membawa manfaat bagi orang lain.

Yang diajarkan kitab Lunyu kepada kita senantiasa merupakan sesuatu yang hidup; kita tidak boleh hanya mengambil sebagian untuk menarik kesimpulan, juga tidak boleh terlalu kaku dalam memahaminya.

Beberapa inti ajaran Nabi Kongzi ini yang telah meresap dalam aliran darah kita dan menjadi sikap dan perilaku kita sehari-hari akan menjadi penghormatan tertinggi kita; orang-orang jaman sekarang, terhadap kitab kuno ini. (US) 11122019


Dikutip dari buku 1000 Hati Satu Hati, Gerbang Kebajikan Ru halaman 54-57 dengan penyesuaian.

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG