Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

CATATAN AKHIR TAHUN

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, B eberapa hari lagi tahun 2021 M akan berakhir, tahun 2022 M akan tiba. Banyak peristiwa telah kita lalui baik peristiwa yang mengesankan maupun mengesalkan. Apapun itu, nyatanya kita telah berhasil melalui dalam keadaan kita sekarang. Dalam tataran luas, tahun ini kita masih hidup dalam suasana pandemi. Berbagai aktivitas harus tetap dilakukan dalam protokol kesehatan yang ketat, agar kita dapat memutus penularan COVID-19. Di beberapa daerah terjadi bencana alam banjir, gempa bumi, maupun gunung meletus. Berbagai peperangan dan aksi terorisme masih terjadi di berbagai penjuru dunia. Banyak hal negatif lain yang kita dengar, lihat dan alami misalnya kondisi ekonomi yang kurang baik, aksi kekerasan dengan berbagai alasan, dan lain-lain. Namun demikian, tak semua hal negatif terjadi, banyak hal positif yang kita dengar, lihat dan alami. Kebangkitan ekonomi, perdamaian, berbagai penemuan, prestasi dan karunia di berbagai bidang terjadi sepanjang tahun

SEKELUMIT AGAMA RU-KHONGHUCU DAN AKAR BUDAYA TIONGHOA

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, B agaimana manusia bisa ada di dunia ini? Apa kaitannya dengan Wu Xing (lima unsur)? Berapa hari dalam sebulan? Berapa bulan dalam setahun? Ada berapa nada? Apa kaitan manusia dengan Tian dan Di? Apakah Anda pernah mendengar mengenai Si Ling (empat makhluk Cerdas) yang begitu mendominasi khasanah budaya Tionghoa? Ayat-ayat dalam Kitab Liji VII Li Yun III: 1-10 "Gerak Perkembangan Kesusilaan" menarik untuk disimak. Sesungguhnya, adanya manusia adalah oleh kuasa Kebajikan TIAN dan DI , oleh jalinan sifat YIN (negatif) dan YANG (positif), karena berkumpulnya Nyawa dan Rokh ( GUI dan SHEN ), dari sari semangat ke lima unsur (WU XING). TIAN mengendalikan sifat YANG , menggantung matahari dan bintang-bintang. DI mengendalikan sifat YIN , memberi jalur di gunung-gunung dan sungai-sungai. Ditaburkan lima unsur itu melalui empat musim, dan oleh geraknya yang harmonis kemudian tumbuhlah bulan (rembulan); tiga kali lima hari menuju penuh (Ying) d

DONGZHI BUKAN SAAT TIBA MUSIM DINGIN

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, B eberapa hari yang lalu perayaan dan persembahyangan Dongzhi baru saja dilaksanakan dengan berbagai motif, baik karena alasan agama maupun alasan 'budaya'. Bertebaran berbagai ucapan dan meme mengenai Festival  Dongzhi  berikut berbagai gambar kue ronde. Berbagai tulisan dibuat dan dapat dibaca di media sosial maupun media massa. Sebuah peristiwa agama dan budaya tentu saja mengandung makna dan asal usul. Makna bisa beragam tergantung sudut pandang, motif, dan zaman. Asal-usul pun bisa beraneka karena beberapa alasan, misal karena sumber bacaan atau pengetahuan yang dimiliki penulis. Membaca beberapa tulisan mengenai  Dongzhi  yang beredar dalam lini masa, ada salah kaprah dari para penulis tersebut. Para penulis mengatakan bahwa  Dongzhi  adalah 'tibanya musim dingin' atau 'ketibaan musim dingin'. Dongzhi  bukanlah saat tibanya musim dingin.  Dongzhi  adalah saat Zhong Dong (bulan pertengahan musim dingin). Saat tibanya musim din

DONGZHI, 21 DESEMBER?

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Pada zaman dinasti Zhou (1046 SM – 256 SM), saat matahari berada di 23½° Lintang Selatan adalah hari Tahun Baru. Upacara sembahyang Jiao dilaksanakan pada hari Xin; karena pada hari itu Dinasti Zhou pertama kali melaksanakan sembahyang besar Jiao pada saat hari mulai kembali (Dong Zhi). —Liji IX, Jiao Te Sheng II: 3 “Pada bulan Zheng Yue (Cia Gwee) saat matahari di garis balik (selatan), itu saat melakukan sembahyang kepada Shang Di (Tuhan Yang Maha Kuasa). ..."  —Liji XVIII ZA JI B II: 24 Waktu kita geser ke tahun 2021 Masehi. Titik balik Matahari di 23½° Lintang Selatan  terjadi pada hari ini, Selasa 21 Desember 2021. Fenomena astronomi ini punya nama lain Solstis Desember, Winter Solstice , atau titik balik musim dingin. Dikutip dari situs Edukasi Sains LAPAN, Solstis Desember adalah posisi ketika Matahari berada paling selatan terhadap ekuator langit jika diamati oleh pengamat di permukaan Bumi. "Puncak Solstis Desember tahun ini terjadi pada

KITA BUKAN PENAKLUK ALAM

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, B anyak fenomena alam yang tidak biasa terjadi sekarang ini. Beberapa negara yang tidak pernah mengalami hujan salju tiba-tiba mengalaminya. Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat serta beberapa negara Asia seperti Tiongkok mengalami cuaca dingin yang ekstrem. Di lain pihak es di kutub utara mulai mencair. Kita pun merasakan akhir-akhir ini udara terasa lebih panas daripada biasanya. Musim hujan dan musim kemarau datang silih berganti dengan kurang teratur. Banjir dan tanah longsor acap-kali terjadi dan sudah dianggap biasa. Belum lagi polusi udara terasa menyesakkan nafas. Banyak upaya yang dilakukan untuk mengatasi persoalan ini. Salah satu upaya adalah ditandatanganinya Piagam Bumi serta kompensasi yang diberikan pada negara-negara seperti Indonesia untuk melindungi hutannya sebagai paru-paru dunia dan meredam pemanasan global. Bagi agama Konghucu, isu kritisnya adalah kembali kepada dimensi spiritual harmoni dengan alam, dalam kesatuan Tian , di, ren. Da

MODUL PENDAMPINGAN TOKOH AGAMA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, "WDDT, saya lagi ikut acara kemenpppa, bisa kasih masukan? Tentang mengatasi bencana alam menurut pandangan Konghucu."  Begitulah isi pesan WA masuk di gawai saya dari bu GS. Tak berapa lama saya dikirimi WA kerangka acuan pengembangan modul. Kerangka acuan saya pelajari, lalu saya jawab, "Mengenai psikososialnya ya?" "Ya, sama soal bencana yang dialami... Bagaimana tindakan kita menghadapinya" Saya segera mencari informasi mengenai psikososial dan seketika memberi jawaban.  "Kalau menurut saya yang perlu disadari dan dilakukan adalah: Bencana alam adalah proses perubahan dan peleburan alam semesta yang terjadi untuk tercapainya keseimbangan dan keharmonisan baru sehingga secara spiritual, sebagai manusia menerimanya sebagai Tian Li (hukum Tian ). Dalam keterkaitan yang saling berpengaruh dalam hubungan Tian Di Ren , manusia ikut berkontribusi pada terjadinya bencana alam. Untuk poin 1 manusia perlu menyikapi dengan ima

MENUNGGU BERMUTU

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Maka Jalan Suci seorang Junzi menuntut diri sendiri sebagai pokok. Dinyatakan itu kepada rakyat banyak; diujikan itu kepada hukum Tiga  Raja yang lalu, agar tiada kesalahan; ditegakkan  di antara langit dan bumi agar tidak bertentangan; dan dinyatakan itu kehadapan Tuhan Yang Maha Rokh sehingga tiada keraguan. Maka walaupun harus  menunggu beratus zaman serta  munculnya seorang Nabi baru, tidak merasa was-was. Dinyatakan itu kepada Gui Shen sehingga  tiada keraguan, itu menunjukkan ia mengenal Tian . Walaupun harus menunggu beratus jaman hingga munculnya seorang Nabi baru, tidak merasa was-was; itu menunjukkan bahwa ia mengenal manusia.   —Zhongyong XXVIII: 3-4 Kududuk di kursi ini. Di tepian jalan tempat orang berlalu lalang. Kemana mereka menuju, mengapa,  dan untuk apa mereka berada hanya kuserap sekena yang ada. Sesekali tanpa sengaja ku lihat sejuta rona,  suka dan nestapa pada wajah-wajah mereka. Diiringi desah nafas, tawa kecil,  dan suara-suara yang me

TEPAT WAKTU

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, S aya pernah mendengar seseorang berkata bahwa dalam Agama Konghucu tidak diajarkan mengenai ketepatan waktu, sehingga tak masalah bila acara yang dilaksanakan tidak tepat waktu—alias ngaret. Sontak saya mengatakan baca lagi deh kitab dengan seksama. Dalam agama Konghucu beribadah ada waktunya, berdasarkan bulan, berdasarkan tanggal bahkan berdasarkan jam, tidak sembarang . Bahkan sajian juga tidak sembarang, bisa berbeda tergantung musimnya yang diyakini akan membawa dampak positif maupun negatif. Musik pun ada aturannya boleh ditabuh atau tidak, tergantung upacaranya. Itu dari aspek religiositas dan spiritualitas upacara. Dari aspek moral dan etika yang merupakan pancaran dari religiositas dan spiritualitas - mewujud dalam karakter kita sebagai manusia - kita tak mau membuat orang yang telah hadir mesti menunggu orang-orang tak datang tepat waktu. Mungkin saja orang telah mempunyai jadwal acara lain setelah acara kita dan tak pantas kita tak menghargain

NILAI-NILAI SPIRITUAL

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, D alam agama Ru-Konghucu spirit merupakan padanan kata dari Qi . Qi dan Ling (sukma) merupakan Shen (roh) anugerah Tian yang ada pada diri manusia. Di samping Shen , dari Kun (Bumi/Alam) manusia memperoleh anugerah Gui yang mengandung unsur Hun (arwah/nyawa) dan Bo (jasad/daya hidup). Gui dan Shen adalah anima dan animus yang ada pada diri manusia. Di samping itu, dari kedua orang tua, manusia memperoleh karunia Jing (intisari gen, jiwa asal/bawaan) yang membawa sifat khas atau karakter tertentu yang diturunkan dari orang tua. Jing adalah ‘aku’ manusia. Untuk menjalankan kehidupan di dunia, Tian menganugerahkan daya hidup rohani berupa watak sejati dan daya hidup jasmani berupa nafsu. Watak sejati adalah Firman Tian yang ada dalam diri manusia. Benih-benih kebajikan ren (cinta kasih), li (kesusilaan), yi (kebenaran, keadilan, kewajiban) dan zhi (kebijaksanaan) dalam watak sejati manusia adalah pancaran kebajikan Tian : yuan, heng, li, da