Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

BERSYUKUR

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, B erapa kali sehari Anda mengeluh? Berapa kali sehari Anda bersyukur? Pertanyaan ini perlu Anda pikirkan dengan seksama dan Anda jawab untuk menjadi titik awal perbaikan diri. Apakah Anda lebih banyak bersyukur atau mengeluh?  Kalau Anda lebih banyak bersyukur artinya Anda sudah berada dalam track yang benar untuk hidup bahagia dan puas. Tinggal ditingkatkan. Bila Anda lebih banyak mengeluh artinya Anda perlu mengubah arah dengan berlatih untuk lebih banyak bersyukur. Mengeluh dan bersyukur dapat Anda pilih saat Anda berdoa. Dalam Liji IX Jiao Te Sheng III disabdakan:  Upacara sembahyang adalah dimaksudkan untuk dapat melakukan doa. Untuk mengucapkan syukur atau untuk menyampaikan keluhan. Selama ini, mana yang selalu Anda sampaikan saat berdoa? Mengeluh atau bersyukur? Lebih sering mana? Lebih banyak mana? Banyak mengeluh dalam menjalankan kehidupan menyebabkan beban berat langkah terasa berat. Hidup penuh syukur akan menyebabkan hati lapang langkah menja

XS. ONG TENTANG CHENG (誠)

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Kriiing... Kriiing... HP berbunyi dan layar HP berkedip. Ternyata Pak Ong menelepon video call sekaligus mengirimkan hasil goresan tangannya berupa skema uraian huruf kitab. " Wei De Dong Tian , Pak Ong." " Xian You Yi De . Kumaha, Ung, cageur ?" Suara khas Pak Ong terdengar dari ujung sana. Tapi kali ini saya dan istri kebetulan sedang jalan ke Kong Miao Bandung sehingga saya berjanji akan video call balik. Tapi di hari minggu tersebut saya baru pulang malam hari, karena malam hari sepulang kebaktian saya berkunjung ke rumah keluarga untuk bersembahyang di altar leluhur. Esok harinya saya video call Pak Ong, dan setelah bercakap-cakap tentang beberapa hal, Pak Ong menjelaskan skema tentang huruf Cheng 誠. Cheng 誠 memiliki arti iman, tulus, jujur.  Huruf Cheng terdiri atas huruf yan 言 (bicara) dan cheng 成 (sempurna). Dengan demikian cheng 誠 (iman, tulus, jujur) mengandung pengertian bicara yang sempurna. Menurut Pak Ong sempurna a

LARANGAN DALAM NAMA DAN MARGA

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, S etiap bangsa, etnis, atau suku bangsa mempunyai kekhasan sendiri dalam memberi nama pada anak, walau tidak bisa dipungkiri ada bangsa, etnis, atau suku bangsa—dengan berbagai alasan—terpengaruh oleh bangsa, etnis, suku bangsa, dan agama lain dalam memberi nama anak. Pengaruh tersebut ada yang didapat dengan sukarela ada pula yang dipaksa atau terpaksa. Ada yang memberi dan mengganti nama karena peraturan perundangan, kebijakan politik, interaksi antar bangsa, agama, atau karena perkembangan zaman. Salah satu contoh etnis yang terpaksa dan 'dipaksa' untuk mengganti nama karena peraturan dan kebijakan politik adalah etnis Tionghoa di Indonesia. Sebelum tahun 1970-an mayoritas orang Tionghoa di Indonesia menggunakan dua atau tiga nama khas Tionghoa. Terkandung di dalamnya marga. Anjuran penggantian nama Tionghoa menjadi nama 'Indonesia' dimulai dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 240 Tahun 1967 tentang "Kebijaksanaan Jang Menjangk

UMAT KHONGHUCU, IDUL FITRI, DAN KENAIKAN YESUS KRISTUS

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, H ari ini adalah Hari Raya Idul Fitri atau di lingkungan kami, kami biasa menyebut Lebaran. Lebaran selalu memberi nuansa berbeda bagi kami, walau kami bukan muslim. Suara azan dan takbir bergema menghiasi angkasa, menggetarkan hati yang berpasrah dan berserah diri pada Yang Maha Kuasa. Nuansa kemenangan begitu menggelora. Kemenangan mengatasi hawa nafsu yang kerap menggoda setelah satu bulan berpuasa. Sebetulnya makna puasa kata kawan muslim saya adalah upaya mengembalikan manusia pada fitrahnya sebagai makhluk termulia. Jadi puasa bukan hanya menahan lapar dahaga jasmani tapi lapar dan dahaga pada sentuhan Ilahi. Mengingatkan manusia senantiasa berada di jalanNya bukan hanya pada bulan ramadan tapi sepanjang hidupnya hingga nanti berpulang, bertemu kembali dengan Sang Pencipta. Menjadi insan yang menang. Sejak kecil saya banyak bergaul dengan kawan-kawan muslim. Mendengarkan suara azan dari masjid dan merdunya lantunan ayat suci alquran yang disenandungkan

XS. ONG TENTANG TIAN 天 DAN SHU 恕

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, "Kumaha, Ung? Cageur?" "Cageur, Pak Ong" "Pak Ong bagaimana? Sehat?" "Xie Tian Zhi En, sehat." Itulah sekelumit percakapan saya dan Xs. Ong berkomunikasi melalui WA Video Call . Pak Ong —begitu biasa saya memanggil beliau—dan saya sama-sama terlahir di tanah Sunda sehingga percakapan saya dengan Pak Ong bercampur aduk antara Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia. Banyak hal yang kami bicarakan saat berkomunikasi, tapi biasanya seputar keluarga dan agama. Kami telah lama saling mengenal satu dengan lain. Beberapa hari yang lalu Pak Ong menghubungi saya melalui  video call , dan setelah seperti biasa menanyakan kabar, kami pun lebih dari satu jam mengobrol dan berdiskusi. Kali ini pembicaraan kami bukan mengenai organisasi tapi mengenai pengetahuan agama. Pak Ong mengirimkan goresan tangan beberapa huruf kitab di kertas yang dikirimkan melalui WA ke saya, lalu dengan suaranya yang khas Pak Ong menjelaskan. Mari kita simak

SANJAK UNTUK KITA

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, M embuat Sanjak atau bisa juga Puisi adalah kebiasaan yang baik dan dianjurkan oleh Nabi dalam membangun hati kita mengarah pada pilihan hidup yang bijaksana. Namun demikian Sanjak yang perlu dibuat adalah Sanjak yang keluar dari kalbu tempat watak sejati bersemayam bukan Sanjak yang datang dari pikiran sesat dipenuhi nafsu. "Bangunkan hatimu dengan sanjak. Tegakkan pribadimu dengan kesusilaan. Sempurnakan dirimu dengan Musik."  —Lunyu VIII: 8 Ayat dalam Kitab Lunyu (Sabda Suci) tersebut menunjukkan betapa penting Sanjak dalam kehidupan manusia. Begitu pentingnya Sanjak dalam upaya pembinaan diri manusia, salah satu kitab dari Wujing adalah Kitab Sanjak (詩經, Shi Jing). Nabi bersabda, "Ada tiga ratus sanjak lebih dalam kitab Sanjak, tetapi dapat diringkas menjadi satu kalimat, 'Pikiran jangan sesat'". —Lunyu II: 2 Karena sabda Nabi itulah mari belajar membiasakan diri membuat dan membaca sanjak atau puisi. Coba Anda simak puisi d

MAWAS DAN TELITI DALAM MEDSOS

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, Sambil menulis, dalam hati saya mendengar samar-samar lagu Mawas Diri ciptaan almarhum Eddie Rhinaldi. Mawas diri ajaran mulya Nabi Meliputi firman Tian maha suci Bina diri slalu setiap hari Agar dapat menempuh jalan suci Tepasalira meluruskan hati Selaras dengan karunia yang suci Tekunlah slalu mencari kebenaran Mawas diri jalan peneguh iman D alam era media sosial seperti sekarang ini banyak peristiwa yang dapat kita baca, dengar dan saksikan baik mengenai pribadi, keluarga, masyarakat, negara, bahkan dunia. Tak sedikit orang yang menuliskan story , status, atau share pesan yang dapat dilihat oleh orang lain. Adalah hal lazim bila orang menyentuh layar HP untuk memberi tanda like , love , sad , laugh, dan lain-lain sebagai respon atas story dan status tersebut. Tak sedikit yang memberi komentar pendek maupun panjang. Positif maupun negatif. Tak ketinggalan ada pula yang julid dan kepoh. Maka pro dan kontra menjadi hal lazim. Dalam kasus tertentu, misalny

BETAPA PENTING PENDIDIKAN

Gambar
Salam Kebajikan,  惟德動天, P endidikan begitu penting dan sangat menentukan kemajuan peradaban suatu bangsa. Sekelompok orang-orang terdidik biasanya menjadi lokomotif kemerdekaan dan pembangunan suatu bangsa. Namun demikian, pemerataan pendidikan yang akan berperan menentukan apakah kemajuan yang dicapai akan mampu terawat dan berlangsung lama.  Betapa pentingnya pendidikan dalam suatu negara dipesankan dalam kitab kitab suci kita seperti dapat kita baca di bawah ini. Li Ji XVI Xue Ji: 1-3  "Bila penguasa selalu memikirkan atau memperhatikan perundang-undangan, mencari orang baik dan tulus, ini cukup untuk mendapat pujian, tetapi tidak cukup untuk menggerakkan orang banyak. Bila ia berusaha mengembangkan masyarakat yang bajik dan bijak, dan dapat memahami mereka yang jauh, ini cukup untuk menggerakkan rakyat, tetapi belum cukup untuk mengubah rakyat. Bila ingin mengubah rakyat dan menyempurnakan adat istiadatnya, dapatkah kita tidak harus melalui pendidikan?" 2. Batu kumal