DAO DUNIA

Salam Kebajikan,

Selamat menyambut dan memasuki tahun 2020 Masehi, semoga rahmat Tian senantiasa menyertai Anda dan saya di tahun yang baru.

Dalam menyambut dan mengawali tahun baru, mari kita renungkan kembali apa yang diajarkan oleh Nabi Kongzi agar Anda dan saya dapat bertindak tepat di dalam dao seperti saya kutipkan dari buku 1000 Hati Satu Hati:

Nabi Kongzi memberikan kita banyak kaidah tentang bagaimana berperilaku dalam masyarakat dan menjadi orang yang pantas. Kaidah ini pada mulanya mungkin kelihatan sangat sederhana, bahkan kaku, tetapi pada kenyataannya mengandung fleksibilitas yang mengejutkan.

Secara sederhana, Beliau memberi kita prinsip-prinsip yang dapat menuntun tindakan-tindakan kita dan saat kita harus mengikuti prinsip-prinsip tersebut.

Kita sering bertanya kepada diri kita sendiri apa yang seharusnya kita lakukan dan apa yang seharusnya tidak kita lakukan; apa yang baik dan apa yang buruk.

Kenyataannya ketika sampai pada pertanyaan ini, sangat sering terjadi sesuatu itu tidak dapat dibagi secara sederhana menjadi ide benar atau salah, baik atau buruk, ya atau tidak. Ketika kita mengerjakan sesuatu dan akan sampai sejauh mana kita mengerjakannya, akan memiliki pengaruh langsung pada bagaimana kita akan bertindak. Nabi Kongzi sangat menekankan pentingnya ketepatan dalam mengerjakan segala hal. Melakukan sesuatu berlebihan atau tidak melakukan sesuatu dengan cukup keduanya sedapat mungkin dihindari.

Jadi, walaupun Nabi Kongzi menganjurkan cinta kasih dan kemurahan hati, Beliau tidak percaya kita akan memaafkan kesalahan setiap orang yang kita temui dengan cinta kasih yang sama.

Seseorang bertanya kepada Beliau, "Apa pendapat Guru tentang pernyataan, 'balaslah kejahatan dengan kebaikan.'"

Nabi Kongzi menjawab, "Balaslah kejahatan dengan kelurusan dan balaslah kebaikan dengan kebaikan." Ini mungkin tidak kita duga akan kita dengar, tetapi kesadaran akan batas-batas yang dapat diterima dari orang lain adalah satu kunci penting dari seorang junzi sejati.

Apa yang Nabi Kongzi anjurkan disini adalah penghargaan pada martabat manusia.

Tentu saja Beliau tidak menganjurkan membalas kejahatan dengan kejahatan. Jika kita terus menerus membalas kesalahan yang pernah dilakukan pada kita dengan dendam dan sakit hati, kita akan terjebak dalam lingkaran setan yang tidak akan pernah berhenti. Kita akan mengorbankan bukan saja kebahagiaan kita, tetapi anak cucu kita juga.

Membalas kejahatan dengan kebaikan juga bukan sesuatu yang dapat dipraktekkan. Jika kita terlalu murah dengan kebaikan dan kemurahan hati, membalas seseorang yang telah memperlakukan kita dengan tidak adil dengan kemurahan hati yang tidak perlu, ini juga merupakan kesia-siaan.

Tetapi ada sikap yang ketiga, menghadapi semua ini dengan tenang, tanpa prasangka, adil, terbuka dan tulus, atau dapat dikatakan menghadapinya dengan sikap moral yang mulia.

Lebih luas lagi, Nabi Kongzi menekankan bahwa kita harus menjaga perasaan dan talenta kita di tempat yang seharusnya. 

Anda siap bersikap demikian dalam menjalankan kehidupan di tahun yang baru? (US) 31122019


Dikutip dari buku Yudan 1000 Hati Satu Hati, Hal 62-63.

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG