BERTANYA PADA KITAB DIVINASI YIJING

Salam Kebajikan,

Lebih dari tiga dasawarsa yang lalu ketika saya masih tinggal di Bandung, setiap sembahyang Jing Tian Gong, setelah dilakukan persembahyangan pribadi, diadakan sesi umat bertanya pada kitab Yak King (Yi Jing) untuk mendapat panduan mengenai arah kehidupan satu tahun ke depan.

Sesi ini merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh beberapa dari kami. Yang kami rasakan dalam batin kami, ada keterhubungan yang intens dengan Yang Maha Kuasa untuk mendapat jawaban melalui perantara kitab Yi Jing

Kitab Yi Jing adalah kitab divinasi yang menghubungkan kita dengan Tian, bukan hanya Filsafat yang mengandalkan rasionalitas semata. Memahami Yi Jing perlu batin dan pikiran. Begitulah sifat agama Khonghucu yang religius-filosofis.

Sebetulnya kebiasaan baik seperti ini bagus bila dilaksanakan setiap tahun untuk memberi arah pada umat dalam menjalankan kehidupannya setahun kedepan atau memberi nasihat pada umat atas persoalan yang selama ini membebani kehidupannya dengan catatan ada orang yang mampu menginterpretasikan jawaban secara obyektif dan tidak dinodai khayalan.

Buku Pengantar Membaca Kitab Suci Yak King yang diterbitkan MATAKIN dalam Seri Genta Suci Konfusiani SAK TH. XXXII No. 07, Siencia 2539/1988 dengan sangat baik mengingatkan pada kita empat hal penting dalam membuat interpretasi atau kajian:
  1. Ridho Tian karena kesucian, kesujudan dan kesungguhan penanya.
  2. Makna yang dihayati tersirat tidak boleh lepas dari apa yang tersurat pada Firman, Kalam, Sabda, dan Babaran-babarannya.
  3. Susunan kalimat pertanyaan wajib memenuhi persyaratan kejelasan.
  4. Kemampuan dan kecerahan si penanya untuk melengkapi jawaban yang benar dan nyata oleh kekuatan nuraninya.
Buku yang sama memberi petunjuk cara melakukan interpretasi atau pengkajian sebagai berikut:
  1. Bacalah Firman, Kalam, Sabda dan Babaran hexagram yang diperoleh, hexagram asli.
  2. Taruhlah perhatian pada penjelasan garis-garis pemeran (yang bertanda segi empat atau bulatan).
  3. Camkan pula penjelasan garis-garis Tai Yin atau Tai Yang nya.
  4. Pertimbangkan dengan Firman dan Sabda hexagram baru (hexagram alternatif) yang terbentuk oleh beralihnya garis Tai Yin dan Tai Yang.
  5. Bandingkan dengan pesan-pesan yang ada pada Firman dan Sabda hexagram nuklirnya.

Hexagram asli adalah hexagram yang terbentuk dari hasil pengkajian/konsultasi baik dengan bilah suci (menggunakan 50 batang rumput Shi—achillea sibrica—atau bilah bambu atau batang hio) ataupun menggunakan 3 buah uang logam yang telah dibersihkan. Sebetulnya ada beberapa metode pengkajian yang biasa digunakan, kita ikuti saja apa yang ada dalam buku panduan.

Hexagram alternatif adalah hexagram baru sebagai alternatif dengan mengubah garis Tai Yin (6 dengan menggunakan uang logam) menjadi garis Yang dan garis Tai Yang (9 dengan menggunakan uang logam) menjadi garis Yin.

Hexagram nuklir merupakan perwujudan hexagram tersebut pertama. Hexagram nuklir trigram bawahnya berasal dari garis 2, 3, 4 dan trigram atasnya berasal dari garis 3, 4, 5 hexagram asli.

Yang jangan diabaikan sebaiknya tidak melakukan konsultasi atau pengkajian kalau belum membaca dan memahami Yak King secara tuntas, ini untuk menjaga kesalahan tafsir. Lakukan diskusi-diskusi untuk lebih mampu memahami dan menghayati pesan-pesan itu.

Perlu diperhatikan sebelum melakukan konsultasi atau pengkajian, Yi Jing lebih dahulu diambil dari tempatnya dan diletakkan pada sebuah meja bersih menghadap keselatan, meja diletakkan di tengah ruangan beserta pedupaan (xianglu), bilah-bilah suci/uang logam dan alat tulis.

Si penanya (yang berkonsultasi) menghadap meja dan punggungnya menghadap ke selatan, membongkokkan diri tiga kali, menyalakan sebatang dupa, dinaikkan (melakukan dingli) lalu dupa ditancapkan pada xiang lu dengan batin yang disuasanai rasa sujud kehadirat Tian dan pikiran yang terkonsentrasi penuh pada pertanyaan, penanya mengambil bilah-bilah suci atau uang logam dengan kedua tangan dan memutarkan tiga kali di atas dupa searah jarum jam.

Pertanyaan harus dirumuskan lebih dahulu secara tepat; pertanyaan harus jelas dan bersifat tunggal, tidak mendua; kalau ada dua problema, harus dikonsultasikan dua kali. Seyogyanya, waktu yang menyangkut problema itu dibatasi atau ditetapkan sehingga akan memberi kemudahan untuk melakukan pengkajian jawaban.

Contoh rumusan pertanyaan:
Salah:

Manakah yang terbaik, saya melanjutkan usaha orang tua atau harus meninggalkan kampung halaman mencari pekerjaan?
Benar:

Baikkah saya tahun ini melanjutkan usaha orang tua?

Bagaimana kalau dalam waktu dekat saya meninggalkan kampung halaman mencari pekerjaan? 

Setelah menuliskan interpretasi, bila penanya tidak ada lagi pertanyaan lain, maka dinyalakan satu dupa lagi, dilakukan dingli (menaikkan dupa) lalu ditancapkan pada hiolo, dan melakukan hormat dengan tiga kali membongkokkan diri.

Akhirnya, kitab suci Yak King dan bilah-bilah suci/uang logam di kembalikan ke tempat semula. Kitab Yi Jing hendaknya diletakkan ditempat khusus yang layak untuk kitab suci dan agak tinggi berdampingan dengan bilah-bilah suci atau uang logam yang sudah dibersihkan yang ditaruh di sebuah kotak bersih tertutup.

Sering kali orang enggan belajar kitab Yi Jing (termasuk saya) karena anggapan tingkat kesulitannya, belum cukup pengetahuan dan kendala bahasa (orang-orang acapkali beranggapan untuk belajar dan mendalami kitab Yi Jing mesti mengerti zhong wen). Orang yang akhirnya mau mendalami biasanya mencari sumber dan belajar dari luar.

Saya pikir untuk memulai mengapa kita tidak gunakan saja apa yang dianjurkan oleh MATAKIN dan gunakan kitab Yak King (Yi Jing) hasil terjemahan/penafsiran Da Xueshi Tjhie Tjai Ing/MATAKIN.

Belajar diluar untuk melengkapi, bukan sebaliknya. Menurut almarhum Prof. Lee T Oei, kitab Yak King terjemahan Da Xueshi adalah terjemahan terbaik di dunia. Jangan lupa baca buku pengantarnya.

Bagi Anda yang hendak mulai untuk belajar dan mendalami, sediakan waktu setiap hari untuk membaca Kitab Yak King secara teratur dan penuh hormat. Bagus bila sebelum membaca sucikan jasmani dan berdoa semoga Tian mengaruniakan kecerahan batin untuk memahami pesan-pesan yang dibawakan Yak King (Yi Jing). Anjuran ini terutama bagi Anda yang sudah terpanggil mendalami Sishu.

Mesti diingat Yi Jing bukanlah kitab ramalan, meskipun benar banyak empu peramal yang menggunakan prinsip-prinsip yang terkandung di dalam simbol-simbol Yi Jing untuk melakukan peramalan. Yi Jing membukakan pintu gerbang melalui bagian terdalam batin kita tempat bersemayam xing (watak sejati/Tianming) untuk melakukan konsultasi tentang kehidupan kita kepada Tian melalui pesan-pesan suci yang telah dikaruniakan dalam Yi Jing.

Yi Jing akan mengajarkan kita mampu hidup mengikuti Firman Tian (xing/watak sejati), menempuh dao yang dibimbingkan agama, membangun kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, bernegara, berdunia secara tengah-tepat dan harmonis; hidup mencerminkan kebesaran dan kemuliaan Tian.


Beberapa hari yang lalu saya melakukan konsultasi Yi Jing mengenai dua hal. Satu menyangkut keadaan negara kita sehubungan adanya COVID-19 dan satu lagi menyangkut proyek yang sedang saya kerjakan bersama beberapa kawan.

Saya sendiri menggunakan 3 buah uang logam untuk melakukan pengkajian.

Cara ini adalah cara sederhana dan cukup khidmat meskipun kurang membawa penanya menyelam ke hati nuraninya yang terdalam. Bagian muka uang logam yang saya gunakan saya tetapkan bersifat Yang (tanda angkanya 3) dan bagian belakang uang logam ditetapkan bersifat Yin (tanda angkanya 2). Tiga buah uang logam itu dilontarkan ke atas, setelah jatuh dapat diperiksa apakah membawa simbol Yin (2) ataukah Yang (3). Lontaran pertama menjadi garis paling bawah dan dengan enam kali lontar diperoleh ke enam garis hexagram.

Pertanyaan yang saya ajukan adalah:

Bagaimana kondisi Indonesia di bulan Mei berkenaan dengan wabah corona?

Di dapat jawaban: 8, 9, 9, 6, 7, 7 menunjukkan hexagram 57 (Xun) yang dapat diubah menjadi hexagram alternatif 12 (Pi) serta hexagram nuklir 38 (Kui).

Hasil interpretasi:
Pada bulan Mei, dengan pemimpin yang berhati lembut, berbakti pada orang tua, tulus mengabdi pada rakyat, bukan untuk/menjauhkan diri dari mengejar kemuliaan/kedudukan/pencitraan, mau mendengarkan para imam yang arif bijaksana (57 Xun/Lembut) walaupun mungkin menghadapi dilema pada berbagai keputusan yang diambil serta menghadapi hambatan yang disebabkan pengacau dalam urusan kecil, serta makin bertambanhya jalan rendah budi dan menipisnya jalan suci sang susilawan (12 Pi/Hambatan).

Dengan cita dan kemauannya yang teratur dan terkendali laksana berperilaku benar teguhnya seorang militer pada akhirnya dengan tindakan dilakukan dengan teguh dan tepat waktu walau mendapat perlawanan akan beroleh pahala/kejayaan.

Krisis akan teratasi (38 Kui/Perlawanan). Betapa besar makna waktu dalam perlawanan. 

Begitu kata Yi Jing. Percaya silakan, tidak ya tak apa2 juga, namanya juga usaha. Siapa tahu ada yang baca dan mau mengikuti.


Pertanyaan kedua berkenaan dengan proyek saya di bulan April. 

Di dapat 8, 8, 8, 9, 9, 9, hexagram 12 (Pi) yang dapat diubah menjadi hexagram alternatif 2 (Kun) dan hexagram nuklir 53 (Jian). Tapi maaf ya, interpretasi hanya untuk saya pribadi.

Selamat belajar. Rengkuh kedalaman batin, bukan rasio semata.

Itulah esensi memahami kitab suci agama Khonghucu yang religius filosofis. (US) 31032020

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG