MENEMPUH DAO


Salam Kebajikan, 
惟德動天,

Agama bukanlah sekedar pengetahuan murni seperti fisika, kimia, atau biologi. Agama dipelajari untuk diamalkan dalam kehidupan manusia. Banyak orang mempelajari ilmu agama untuk menjadi sarjana agama/ahli, 'memahami' agama tapi ketika ditilik perbuatannya tidak sesuai yang dibimbingkan agama. Mungkin dia menganggap agama adalah ilmu murni. 

Satu cara pandang yang keliru.

Dalam perspektif agama Konghucu, seperti tertulis dalam Zhongyong Bab Utama ayat pertama
'Agama adalah bimbingan untuk menempuh dao (jalan suci)'. 
Dari ayat tersebut jelas agama bukanlah ilmu pengetahuan murni, tapi memberi petunjuk pada manusia untuk hidup dalam jalan suci. Dengan demikian, apa yang diajarkan agama perlu dipraktikkan dalam kehidupan.

Bagaimana cara menempuh jalan suci? 

Dalam ayat yang sama kita diberi petunjuk bahwa 'hidup mengikuti watak sejati itulah cara menempuh jalan suci'. Dengan demikian agama membimbing kita agar kita hidup mengikuti watak sejati.

Mengapa hidup harus mengikuti watak sejati? Ayat tersebut menegaskan bahwa watak sejati adalah Tian Ming (Firman Tuhan Yang Maha Esa) yang ada dalam hati kita. Watak sejati adalah cahaya kebajikan Tian atau kebajikan bercahaya yang ada dalam hati manusia yang perlu digemilangkan hingga terang benderang, menerangi perjalanan hidup kita dan memampukan kita bukan hanya menerangi diri sendiri tapi menerangi sesama manusia bahkan segenap wujud.

Banyak orang beragama namun tidak mau belajar dengan cukup. Beragama hanya sekedar bersembahyang atau mengikuti tradisi. Dengan hanya mengikuti jalan ini, lalu apa yang membimbingnya hidup dalam jalan suci? Agama bukan sekedar bersembahyang atau mengikuti tradisi. Karena sembahyang atau tradisi tentu ada sumbernya. Sumber awal sembahyang atau tradisi adalah orang suci-bijaksana: para sheng (orang suci/nabi).

Para sheng (orang suci/nabi) mengajarkan umat manusia untuk menjalankan ren dao (jalan suci manusia) agar selaras dan harmonis dengan Tian dao (jalan suci Tuhan) dan di dao (jalan suci alam semesta). Hidup selaras dan harmonis antara ren dao dengan Tian dao dan di dao yang akan menjadikan manusia hidup dan berpulang dengan dipenuhi kebahagiaan dan kepuasan. Dia akan mampu membantu Tian dan alam dalam melakukan peleburan dan perubahan. Dia akan mampu memelihara segenap makhluk dan benda.

Kita yang hidup sekarang ini terpisah oleh jarak dan waktu dengan para sheng. Kita tak dapat memperoleh pengajaran langsung dengan mendengarkan sabda para sheng tersebut. Untunglah kita diwarisi Sishu-Wujing yang mencatat ajaran dan sabda para sheng sehingga kita berkesempatan untuk membaca dan mengikuti bimbingan para sheng agar kita dapat hidup dalam jalan suci, mengikuti firman Tian.  

Sayangnya kita sering kali malas, kukuh, dan mungkin sok pintar untuk sekedar menyediakan waktu untuk membaca Kitab Suci, mempelajari, dan mengikuti bimbingannya; sehingga pada saat menginjak usia senja mungkin baru sadar—atau bahkan tidak pernah sadar—bahwa sebetulnya kita menuju arah yang berbeda dari apa yang dibimbingkan agama: jauh dari jalan suci. 

Belajar, sembahyang dan jingzuo pilihan bijak yang perlu kita pilih.

Tak ada kata terlambat untuk memulai. (US) 30042021

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG