IDE TANPA SIE PERWUJUDAN ADALAH ANGAN-ANGAN KOSONG


Salam Kebajikan,

Pada saat saya masih tinggal di kota Bandung era tahun 1980-an dan menjadi aktivis Pemuda Agama Khonghucu Indonesia (PAKIN) Bandung serta redaksi Genta Rohani (GR) Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Bandung, ada satu istilah yang kerap digunakan saat banyak ide dan kritik dilontarkan oleh orang-orang, baik yang aktif di PAKIN atau Media Informasi dan Komunikasi Genta Rohani, maupun orang-orang yang kurang aktif dalam keorganisasian maupun peribadahan yaitu  Istilah 'yang penting seksi perwujudan'.

Istilah ini timbul karena begitu banyak orang yang melontarkan ide dan kritik, tapi saat diminta berkontribusi dan terlibat untuk mewujudkan ide tersebut,  menolak dengan berbagai alasan.

Pada dasarnya ide dan kritik yang dilontarkan ada yang baik, ada pula yang asbun, kurang melihat realitas. Bagi para aktifis, karena begitu banyaknya ide dan kritik, menjadi beban tersendiri, apalagi begitu bertumpuknya tugas rutin keorganisasian dan peribadahan yang mesti dikerjakan.

Kepada orang-orang yang hanya melontarkan ide dan kritik tanpa terlihat kerja nyata, terlontarlah istilah 'yang penting sie perwujudan', untuk memberi sindiran sekaligus sarkasme bahwa yang penting bukan cuma ide atau kritik, tapi upaya mewujudkannya dalam aksi dan kerja nyata. Para aktifis  ingin mengungkapkan perasaan dongkol yang terpendam kepada orang-orang yang asbun dan omdo,  bahkan sebetulnya karena beban rutinitas yang menumpuk yang hanya dikerjakan oleh sedikit orang, akhirnya istilah 'yang penting sie perwujudan' ditujukan pada siapa pun yang melontarkan ide dan kritik. Maklum darah muda.

Bagi para aktifis (termasuk saya), lebih mulia dan berharga melakukan sesuatu yang positif dalam merealisasikan ide—sekecil apapun—daripada cuma ngomong.  Saya dan kawan-kawan aktifis yang lain sangat menghargai orang yang mau bekerja, mewujudkan ide, para seksi perwujudan.

Nyatanya saya dan kawan-kawan bangga pada PAKIN kami dan sangat bangga pada GENTA ROHANI, media informasi dan komunikasi keagamaan Khonghucu independen dan mandiri yang memegang banyak rekor dalam keorganisasian agama Khonghucu di Indonesia. PAKIN Bandung dan GR menjadi kawah candradimuka bagi beberapa aktifis lembaga agama Khonghucu yang masih eksis hingga saat ini. Kami bangga karena kami bagian dari sie perwujudan.

Ternyata 'sie perwujudan' merupakan hal yang sangat penting dalam kita mencapai keberhasilan saat kita menekuni bidang apapun. Anda tidak percaya? Coba baca buku "12 Week Year" karya Brian P. Moran dan Michael Lennington, sebuah buku best seller yang mengungkapkan rahasia keberhasilan hidup pada kita.

Buku tersebut mengingatkan pentingnya mewujudkan ide dan visi dalam aksi nyata. Semua ide dan visi—bagaimanapun baik dan indahnya—takkan ada artinya tanpa aksi, tanpa kerja nyata. Sang penulis menyarankan pada kita agar merencanakan kerja/aksi nyata yang akan dilakukan dalam satu tahun yang terdiri dari 12 minggu, bukan 12 bulan. Evaluasi dilakukan pada apa yang kita kerjakan untuk mencapai target yang telah kita tetapkan dan akhirnya akan mengantarkan kita pada visi kita. Penulis menyarankan pada kita agar membuang rencana tahunan yang terdiri dari 12 bulan dan menggantikan dengan rencana kerja 12 minggu. Dengan membuat rencana kerja 12 minggu (12 week year), kita akan mencapai hasil 3-4 kali lipat. Apa yang para penulis sarankan sudah dibuktikan dan bukan teori semata. Mereka sudah mempraktekkannya dan telah dipraktekkan pula oleh para kliennya. Buku menuntun kita bekerja cerdas, menyelesaikan target 12 bulan dalam 12 minggu.

Yang disarankan dan telah mereka lakukan,  bukanlah sekedar ide di awang-awang. Yang disarankan adalah tentang aksi (action) dan fokus. Kita disarankan mengerjakan sesuatu yang terfokus pada pencapaian target dan visi. Dengan menjadikan satu tahun menjadi hanya 12 minggu, fokus kita lebih tetap terjaga dibanding satu tahun 12 bulan yang terlalu 'lama' dan menyebabkan kita menunda-nunda hingga 'last minute'. Pencapaian hasil bukanlah berfokus pada hasil, tapi berfokus pada aksi atau kerja yang kita lakukan yang mengantarkan kita pada pencapaian hasil.

Berapa customer yang Anda temui atau berapa telpon per hari  yang Anda lakukan untuk mencapai target penjualan Anda. Berapa menit per hari Anda  membaca buku untuk pengembangan diri Anda. Berapa halaman per hari yang Anda ketik dalam mengerjakan buku atau menyelesaikan skripsi/tesis/disertasi Anda. Berapa menit per hari Anda berolahraga dalam upaya Anda menjadi sehat atau mencapai berat badan ideal dan banyak lagi contoh. Hal-hal itulah yang akan mengantarkan Anda dan saya mencapai keberhasilan.

Begitulah, sebetulnya hidup adalah tentang kerja setahap demi setahap, setapak demi setapak. Hidup adalah tentang memulai dari bawah untuk menuju atas, memulai dari dekat untuk mencapai jauh.

Zengzi mengajarkan pada saya dan Anda pentingnya memeriksa apa yang Anda dan saya lakukan setiap hari untuk belajar menjadi manusia yang lebih baik.

Saya dan Anda sudah tahu apa yang mesti dilakukan untuk menjadi lebih baik dan berhasil. Tapi itu semua baru sebatas ide, yang dibutuhkan adalah mewujudkan dalam aksi/kerja setiap hari, kita perlu menjadi bagian dari seksi perwujudan.

Sayangnya rasa malas dan keinginan menunda sering menguasai kita. Itulah pentingnya fokus pada apa yang kita kerjakan setiap hari. (US)

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG