SELAMAT JALAN BU ANI YUDHOYONO, NAI TONG TIAN




Salam Kebajikan,

Hari ini sekira pukul 11.50 waktu Singapura, ibu negara Presiden RI ke-6, ibu Ani Yudhoyono berpulang setelah menjalani perawatan sejak bulan Februari di NUH Hospital Singapura.

Sebagai seorang perempuan dan ibu negara, ibu Ani Yudhoyono sangat berjasa bagi negeri tercinta Indonesia. Saya selaku warga negara Indonesia merasa sangat kehilangan atas kepulangan ibu. Terima kasih bu Ani atas segenap karya dan pengabdian yang telah ibu torehkan bagi negeri ini. Jasa-jasa ibu telah tertoreh dalam tinta emas di hati insan-insan yang tahu budi.

Setiap manusia pasti berpulang kepada Sang Pencipta, itu adalah takdir Tuhan YME. Tak ada seorang pun yang dapat menolak takdir, karena takdir adalah ketentuan dan ketetapan Tuhan YME. Tian Dao (Jalan Suci Tuhan) adalah ketentuan Tuhan yang menunjukkan ke Maha Besaran Tuhan, Tian Li (Hukum Tuhan) adalah ketetapan Tuhan yang menunjukkan keMahaKuasaan Tuhan. Apa yang bisa manusia lakukan pada takdir yang telah ditentukan dan ditetapkan Tuhan? Tidak ada.

Namun demikian bagaimana manusia mengisi kehidupannya adalah pilihan manusia, manusia mempunyai kehendak bebas. Dia bebas untuk berbuat bajik, hati-hati, taat dan mengikuti Tian Dao dan Tian Li ataukah mengikuti nafsu, mengabaikan, tidak taat dan tidak mengikuti Tian Dao dan Tian Li. 

Dalam kitab Mengzi disabdakan, "Mati hidup adalah Firman, terimalah dengan tulus dalam kelurusan." 

Mengapa dalam ayat ini disabdakan mati hidup adalah Firman bukan takdir?

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kita turut berperan atas bagaimana cara kita hidup dan bagaimana cara kita berpulang. Manusia pasti berpulang, tapi bagaimana dan akan dikenang sebagai apa saat dan setelah manusia berpulang, manusia dapat membuat pilihan dalam kehidupannya. Atas peran serta kita dalam cara hidup dan cara kita berpulang, Tuhan menurunkan Firman. Dalam Firman, Tian telah membuat 'ketentuan', namun ketetapanNya ditentukan atas apa yang menjadi pilihan hidup manusia. Dengan demikian pilihan terbaik, kita (manusia) yang ditinggalkan adalah menerima Firman dengan tulus (ikhlas) dalam kelurusan. Dengan sikap tulus, ikhlas dalam kelurusan, kita tidak dipenuhi penyesalan, mempertanyakan mengapa orang yang kita cintai berpulang, berkeluh gerutu pada Tian dan sesal penyalahan pada sesama.

Sikap ini menunjukkan penyerahan total 'ketentuan' dan 'ketetapan' atas 'kematian' sebagai kewenangan mutlak Tuhan.  Kita telah berusaha mengisi kehidupan sesuai pilihan kita sehingga saat berpulang tiba, tak sedikit pun terbersit mempertanyakan Firman yang juga merupakan kewenangan mutlak Tuhan YME.

Dalam kepedihan yang dalam, kita relakan dengan tulus dalam kelurusan kepulangan bu Ani. Kita yakini kehidupan yang telah bu Ani pilih akan mengantarkan beliau kembali keharibaan kebajikan Tian. Selamat jalan bu Ani, terima kasih atas semua kebaikan dan karya mulia ibu. Saya yakin sebagai orang yang beriman, pak SBY, mas AHY dan mas Ibas, menantu dan cucu serta saudara-saudara ibu menerima dengan ikhlas kepulangan ibu pada Sang Khalik. Putera, menantu dan cucu-cucu akan meneruskan cita-cita mulia ibu. Tuhan YME senantiasa melindungi kebajikan. Semoga Husnul Khatimah. 

Semua yang berasal dari Tian akan kembali pada Tian.

Nai Tong Tian. (US) 01/06/2019

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG