BELAJAR DAN BERLATIH DENGAN PENDEKATAN HATI DAN PIKIRAN

Salam Kebajikan,

Guruku Cheng Zi 程子 berkata, "Da Xue adalah Kitab Warisan Mulia kaum Kong 孔 yang merupakan Ajaran Permulaan untuk masuk Pintu Gerbang Kebajikan. Dengan ini akan dapat diketahui urutan cara belajar orang-orang jaman dahulu. Hanya oleh terpeliharanya Kitab ini, selanjutnya dapat dipelajari baik-baik Kitab Lun Yu dan Kitab Meng Zi. Maka yang bermaksud belajar hendaklah mulai dengan bagian ini. Dengan demikian tidak akan keliru."

Demikian Zhu Xi 朱熹 (18 Oktober 1130–23 April 1200), menulis dalam kata pengantar kitab Da Xue. Kitab Da Xue dan kitab Zhong Yong adalah bagian dari Kitab Li Ji yang oleh Zhu Xi digabungkan dengan kitab Lun Yu dan Kitab Mengzi menjadi Si Shu. Dalam kitab Li Ji sendiri tetap ada. Sejak Zhu Xi kitab suci agama Khonghucu menjadi Si Shu–Wu Jing (dan Xiao Jing).

Cheng Zi dalam kata pengantar tersebut adalah Cheng Yi alias Zheng Shu (1033–1107 M) mengembangkan aliran Li Xue 理学 (bersifat rasionalisme), yang lebih mengutamakan pendalaman terhadap pengetahuan kitab dan mempelajari hukum-hukum yang berlaku pada alam. Cheng Yi adalah adik dari Cheng Hao alias Bo Chun (1032–1085 M). Cheng Hao mengembangkan aliran Xin Xue 心学(bersifat idealisme), yang lebih mengutamakan pembinaan kehidupan Spiritual.

Da Xue Bab Utama: 1 bersama Zhong Yong Bab Utama: 1 serta Wei De Dong Tian dan Xian You Yi De adalah pengakuan iman yang pokok umat Khonghucu, khususnya di Indonesia.

Dalam tradisi filsafat-agama di Tiongkok, semakin pendek suatu pasal atau ayat, pasal atau ayat tersebut mempunyai nilai yang tinggi dan mempunyai kedalaman makna. Namun demikian pasal dan ayat pendek seringkali menyisakan ambiguitas makna. Pasal dan ayat pengakuan iman yang pokok umat Khonghucu terdiri atas pasal dan ayat yang pendek tak lepas dari ambiguitas makna. Tak heran bila terjadi penafsiran berbeda pasal dan ayat tersebut, apalagi bila pasal dan ayat tersebut dibaca sepotong dan tidak dihubungkan dengan benang emas pemahaman yang terangkai dengan pasal dan ayat yang lain.

Pengakuan iman yang pokok merupakan cuplikan pasal dan ayat Bab Utama Da Xue dan Bab Utama Zhong Yong yang diyakini berasal dari Nabi Kongzi serta sabda Nabi Yi dan Nabi Yi Yin dalam Shang Shu atau Shu Jing. Pengakuan iman yang pokok merupakan intisari dari keseluruhan pembelajaran dan pedoman perilaku umat Khonghucu dalam menapaki Dao. Sudah selayaknya kita mengucapkan dengan takzim dan terlebih lagi memahami serta melaksanakan dalam kehidupan.

Dalam upaya memahami Da Xue Bab Utama: 1 dengan pas, kiranya pasal dan ayat tersebut harus dibaca dan diteliti dalam kesatuan yang utuh Bab Utama yang terdiri atas 7 pasal.

Setelah kita membaca keseluruhan Bab Utama, maka tersirat dan tersurat kita akan mendapati judul-judul Bab berikut yang terdiri atas 10 Bab adalah berdasarkan isi pasal Bab Utama. 
Bab I. Kebajikan yang Bercahaya.
Bab II. Menjadi Rakyat Baru.
Bab III. Puncak Kebaikan.
Bab IV. Pangkal dan Ujung.
Bab V. Meneliti Hakikat Tiap Perkara.
Bab VI. Mengimankan Tekad.
Bab VII. Meluruskan Hati Membina Diri.
Bab VIII. Membina Diri Membereskan Rumah Tangga.
Bab IX. Membereskan Rumah Tangga Mengatur Negara.
Bab X. Mengatur Negara Damai Dunia.

Prof. Tu Wei Ming dalam buku "The Global Significance of Concrete Humanity: Essays on the Confucian Discourse in Cultural China" (telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Mizan) menambahkan Creative Self Transformation dengan 'beyond', menjadi Self, Family, Community, Country, World, Beyond. Saya menangkap ada nilai spiritualitas dalam penambahan ini setelah Prof. Tu menangkap apa yang tersirat dalam Da Xue. Kitab Da Xue bukan hanya tentang dunia tapi juga 'di atas dunia', mempersatukan manusia dengan Tian (Tian ren he yi).

Dengan struktur, urutan dan cara belajar yang begitu sistematis dalam Bab Utama dan diuraikan dalam judul-judul Bab I–X, kita akan memahami apa makna yang ada dalam Da Xue Bab Utama: 1 yang berkaitan dengan Kebajikan Bercahaya, Mengasihi Rakyat, dan Berhenti pada Puncak Kebaikan serta 6 pasal lainnya dalam Bab Utama.

Tak heran bila Cheng Yi dan diikuti oleh Zhu Xi menganjurkan agar belajar kitab Da Xue untuk masuk Pintu Gerbang Kebajikan.

Namun demikian, bila kita mengikuti kaum Spiritualis (Xin Xue) seperti Cheng Hao dan Wang Yang Ming (31 Oktober 1472 sd. 9 Januari 1529), maka kita akan mendapat perbedaan titik awal untuk memahami mengenai hukum sembarang hal sampai sedalam-dalamnya seperti tercantum dalam Da Xue Bab V. Meneliti Hakikat Tiap Perkara.

Kaum Xin Xue mendapati bahwa indra dan otak tak mampu melihat perubahan alam (mereka mengamati pertumbuhan pohon) yang demikian pelan dan nyaris tak terlihat. Bagi kaum Xin Xue seseorang dapat memperoleh pencerahan tiba-tiba saat orang dapat mengakses watak sejati (kebajikan bercahaya) dalam batinnya (hati yang terdalam), dalam kaca mata inilah kaum Xin Xue memaknai meneliti hakikat tiap perkara. 

Tapi jangan salah, kedua mazhab tetap saja menempatkan belajar dan berlatih menjadi hal yang sangat penting, bukan berarti orang akan mampu mengakses watak sejati dan mampu memahami hukum sembarang hal sampai sedalam-dalamnya tanpa pembelajaran dan pelatihan. Tanpa ilmu yang cukup, kita akan terkungkung dalam rimba ketidaktahuan dan tak kunjung mampu mengakses kebajikan bercahaya yang akan mengantarkan kita masuk Pintu Gerbang Kebajikan dan melihat indah istana di dalamnya.

Bagaimana dengan umat Khonghucu di Indonesia? 

Umat Khonghucu Indonesia seyogianya belajar dan berlatih dengan hati/batin dan pikiran, yang saya namakan sebagai Xin Li Xue. Gabungan antara Xin Xue dan Li Xue. Tak heran pengakuan iman yang pokok terangkai dengan Zhong Yong Bab Utama: 1. Yang kemudian semua pembelajaran dan pelatihan tersebut menjadi pedoman dalam spiritualitas dan perilaku hidup sebagai manusia yang dipenuhi kebajikan yang selalu diucapkan dalam salam kebajikan: Wei De Dong Tian, Xian You Yi De. Zhong Yong Bab Utama: 1 seperti Da Xue Bab Utama: 1 seyogianya pula terangkai dan menjadi satu kesatuan utuh dengan 4 pasal lain dalam Bab Utama. Ada 33 Bab dalam Kitab Zhong Yong.

Atas dasar pemahaman di atas, materi perkuliahan dan DAK mengarahkan pembelajaran dan pelatihan dengan pendekatan hati dan pikiran. Sebetulnya kata Mengzi tugas hati untuk berpikir. Bab V Kitab Da Xue menyiratkan hal ini. Penggunaan istilah 'pendekatan hati dan pikiran' semata-mata karena pada umumnya orang-orang jaman sekarang membedakan hati dan pikiran.

Atas dasar pemahaman yang sama saya menjadi penulis dan editor buku 'Hidup Bahagia dalam Jalan Suci Tian' dan begitu terpesona pada buku '1000 Hati Satu Hati' dari Yu Dan serta menerbitkan dengan modal kocek pribadi bersama seorang kawan dan menjadikan kedua buku tersebut sebagai bahan perkuliahan 'pendekatan hati dan pikiran'. 

Membaca adalah langkah awal yang bijaksana. Ilmu didapat dengan membaca dan pengalaman. Mempraktekkan sembahyang dan jingzuo tak boleh dilalaikan. (US) 18092019

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG