PRIORITAS DAN MENGASAH DIRI

Salam Kebajikan,

Dalam kehidupan modern yang semakin kompleks dengan berbagai pilihan tersedia, sering kali kita hanyut dalam denyut nafas kehidupan yang semakin hari semakin cepat dan melelahkan.

Apa yang Anda lakukan saat Anda mulai merasa jenuh, overheat, stress dan tak lagi punya waktu untuk diri Anda dan keluarga Anda karena kesibukan yang sangat luar biasa?

Sudah waktunya Anda menata kembali kehidupan, mengetahui prioritas dan menyesuaikan aktivitas Anda dengan irama alam.

Stephen R. Covey dalam buku "7 Habits For Highly Effective People" menganjurkan pada kita untuk memilah aktivitas ke dalam 4 kuadran. Kuadran tersebut dibagi berdasarkan urgent (mendesak)–tidak urgent dan penting–tidak penting.

Kehidupan yang efektif adalah kehidupan dalam kuadran 2, yaitu saat sebagian besar waktu kita diprioritaskan untuk mengerjakan hal-hal yang penting dan tidak mendesak (important–not urgent). Dengan melakukan sebagian besar aktivitas dalam kuadran ini, hidup kita diarahkan pada tujuan hidup kita sebagai manusia dan mengarahkan kita pada kepuasan dan kebahagiaan, karena kita yang mengatur irama kehidupan, bukan irama kehidupan yang mengatur kita.

Contoh kegiatan dalam kuadran 2 adalah berolahraga dan diet. Membuat rencana kegiatan harian dan menjalankannya sebagai prioritas juga merupakan kegiatan dalam kuadran 2. Membaca buku dan kitab suci serta mendengarkan CD-CD keagamaan, inspirasi dan motivasi adalah contoh yang lain. Rutin bersembahyang masuk dalam kuadran ke-2 untuk membentuk Spiritual Quotient.

Jangan sampai terganggu oleh kegiatan-kegiatan tak penting dan mendesak seperti mengecek medsos. Tak apa bila hal penting dan mendesak seperti mengantar anak pergi ke dokter diprioritaskan.

Abaikan hal-hal yang tak penting dan tak mendesak seperti melihat status orang lain. Kehidupan seperti ini adalah kehidupan yang terfokus pada 'akhir dari pikiran' (tujuan) yang telah ditetapkan.

Hal kedua yang dapat dilakukan adalah 'mengasah gergaji'. Bagi penebang pohon, mengasah gergaji sangat penting agar gergaji tetap tajam. Manusia pun perlu mengasah dirinya. Dalam setiap aktivitas perlu ada jeda. Kehidupan perlu jeda agar kita tetap segar dan efektif. Hidup perlu saat santai, cuti, hang out, bercengkrama dengan keluarga, bermain dengan anak, travelling, candle light dinner, bersembahyang, jingzuo dan sekali-sekali pergi ke pantai mendengar deburan ombak atau ke gunung mendengar gemerisik pohon untuk membuat simpul-simpul kosong menyelaraskan dengan irama alam. Tinggalkan atau matikan gadget Anda.

Saat melakukan jeda, lakukanlah dengan sungguh-sungguh, tinggalkan pekerjaan sepenuhnya agar segar kembali saat melanjutkan pekerjaan. Melakukan jingzuo 5-10 menit saat istirahat makan di siang hari juga perlu dipertimbangkan menjadi prioritas untuk dilakukan.

Saat melakukan kerja dengan sungguh-sungguh, saat jeda pun lakukan dengan sungguh-sungguh. Jangan terjebak oleh rutinitas dan irama pekerjaan yang melelahkan.

Gergaji perlu diasah, diri pun perlu hal yang sama agar tetap segar dan efektif.

Saya terus mencoba mempraktekkan karena saya ingin menjadi manusia yang tetap segar dan efektif.

Mudah-mudahan Anda juga. (US) 15102019


Renungan: Da Xue II: 4, Zhong Yong XIX: 6

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG