BUAT APA MENGELUH TAK BERKESUDAHAN? FOKUSLAH PADA SOLUSI.

Salam Kebajikan,

Dalam aktivitas bisnis dan sosial yang saya tekuni, mengharuskan saya bertemu dan berkomunikasi dengan banyak orang. Banyak hal menarik yang dapat dicatat dari orang-orang yang sempat bertemu dan berkomunikasi dengan saya.

Satu hal yang umum: sebagian besar orang yang saya temui tidak bahagia dengan keadaannya sekarang. Mereka mengeluh tentang pekerjaan, teman-teman kerja, atasan, bawahan, bos, anak, istri, dan orang-orang yang mereka kenal. Mereka mengeluh tak punya waktu, harus lembur, jarang bertemu istri dan anak, tapi penghasilan tidak memadai, politik kantor, sikut-sikutan antar teman di kantor, baru di phk, bisnis sepi, pensiun dan banyak lagi. Hidup mereka bagaikan katak dalam sumur yang tak dapat melihat dan merasakan luas dan indahnya dunia.

Mereka merasa terjebak dalam lingkaran tak berujung. Mereka merasa hidup dalam masalah dan perlu keluar dari kondisi tersebut namun tak tahu bagaimana caranya. Mereka merasa tidak berpendidikan tinggi, terlalu tua, terlalu muda, tak bisa berbisnis karena tak punya modal, tak punya keahlian, bukan dari keluarga kaya, dan sebagainya. Sebetulnya mereka mampu asal mau berubah.

Mereka fokus pada masalah, bukan solusi. Saat ditawarkan alternatif jalan keluar, mereka menghindar dan mengemukakan berbagai alasan. Mereka 'nyaman' dalam ketidakbahagiaan. Hidup mereka bagaikan kepiting yang sedang direbus, nyaman dalam hangatnya air yang sedang menjadi panas secara perlahan hingga akhirnya air mendidih dan mati dalam penyesalan dan ketakberdayaan.

Agama bisa menjadi tempat pelarian sementara atau sepanjang hidup atau bisa menjadi panduan untuk mengatasi persoalan yang mereka hadapi.

Saat agama hanya berhenti pada menjalankan ritus dan kultus, agama akan menjadi tempat pelarian orang-orang tersebut di atas dan dia tidak akan keluar dari persoalan yang sedang dihadapinya.

Saat orang tersebut melangkah lebih lanjut dalam hidup beragama, yaitu menjadikan agama sebagai pedoman cara pandang, sikap dan perilaku, maka persoalan mereka akan teratasi. Paradigma mereka terhadap kehidupan berubah dan mereka akan bergerak, mengambil arah berbeda, tidak berfokus pada persoalan dan banyak mengeluh; tapi fokus pada solusi, bergerak maju menggali dan memaksimalkan potensi dirinya.

Bukan dao yang mengembangkan manusia, tapi manusialah yang semestinya mengembangkan dao. Cita dan semangat yang didasari kesadaran dan rasa syukur akan keberadaannya di dunia akan mengantarkan manusia menuju posisi yang lebih tinggi, karena seorang Junzi menuju ke atas, bukan berputar-putar di tempat apalagi menuju ke bawah.

Kata-kata bijak mengingatkan tangan lebih baik menghadap ke bawah (memberi) bukan menengadah meminta. Nabi memberi petunjuk pada kita agar membantu orang lain maju agar diri kita maju. Artinya kita harus terus bergerak, tidak berputar-putar dalam kubangan masalah. Saat ada kesempatan, pelajari dan ambil kesempatan itu. Gunakan untuk keluar dari lingkaran masalah tak berujung bila kita tak mengubah arah. Jangan lupa tetap menjadikan kebajikan sebagai pokok karena hanya kebajikan yang akan menggetarkan Tian. Tian melindungi kebajikan.

Jadi untuk apa terus fokus pada masalah? Fokus pada solusi dan bergerak (action). Terus berpegang pada cita dan biarkan cita berjodoh dengan semangat dan semangat berjodoh dengan kebenaran. Dengan demikian hidup tak lagi berputar-putar di lingkaran yang sama. Kebahagiaan dan kepuasan akan menjadi ganjaran yang pantas kita raih.

Saya sering merasa gemas, kadang kesal, kadang kecewa, kadang sedih, kasihan, simpati, empati dan berbagai perasaan bercampur aduk. Namun saya sadar, saya pun pernah berada dalam keadaan seperti itu. Beruntung saya bangun dari 'tidur' dan mengubah arah.

Saya ingin menjadi seorang umat Khonghucu yang Junzi, menuju ke atas bukan umat Khonghucu yang xiaoren dan menuju ke bawah. Saya ingin saat berpulang dipenuhi kebahagiaan dan kepuasan karena telah mengisi kehidupan dengan memaksimalkan potensi yang telah dianugerahkan Tian pada saya, bukan menjadi manusia yang menyerah dan nyaman dalam ketidaknyamanan. 

Entah dengan Anda. (US) 16112019

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG