VEGETARIAN UNTUK MENCAPAI KESUCIAN?

Salam Kebajikan,

Dalam perkuliahan hari ini, salah seorang mahasiswa saya bercerita bahwa beberapa waktu yang lalu dia ditawari oleh kawannya—seorang penganut agama Buddha—untuk mencicipi sate vegetarian. Sambil dianjurkan—bahkan sedikit 'dipaksa'—untuk menjadi vegetarian seperti kawannya tersebut. Mahasiswa saya merasa heran, mengapa vegetarian kok malah makan daging imitasi terbuat dari jamur?

Beberapa tahun yang lalu, saya pernah bertemu dengan salah seorang rohaniwan penganut tian dao yang men-sinkretiskan agama-agama, mengatakan bahwa Nabi Kongzi setelah bertemu Laozi menjadi vegetarian.

Begitu pula pada beberapa kesempatan dan membaca diskusi di media sosial, beberapa orang mengatakan dengan yakinnya bahwa orang-orang yang telah mencapai level tinggi, termasuk orang Khonghucu pasti vegetarian. 

Agak aneh dan lucu, dia sendiri bukan penganut agama Khonghucu dan belum tentu sudah membaca teks-teks kitab suci dan sejarah agama Khonghucu, tapi bisa begitu yakin, memastikan, dan 'memaksakan' pendapat.

Terus terang, sampai hari ini saya belum menemukan satu ayat pun dalam Sishu Wujing yang telah saya baca—secara tersurat maupun tersirat—yang menunjukkan Nabi Kongzi adalah seorang vegetarian. Saya juga belum menemukan tulisan yang menyatakan para shengwang dan sheng huang Ru Jiao adalah seorang vegetarian.

Yang saya dapati, Nabi Kongzi selalu memakan daging antaran dari raja atau pangeran tanpa dibiarkan menginap. Nabi dalam perjalanan keliling negeri menjalankan misinya sebagai muduo (Genta Rohani) dalam situasi yang sangat mendesak memakan daging kuda. Dalam ayat yang lain Nabi menganjurkan agar orang-orang yang telah lanjut usia disuguhi daging agar sehat dan tidak kedinginan, bukan sebaliknya.

Tulisan ini tidak hendak membahas mengenai vegetarian dari aspek kesehatan, tapi semata-mata agama. Namun saya perlu memberi catatan sedikit: dari aspek kesehatan pun apakah seorang yang vegetarian akan lebih sehat dari orang yang tidak vegetarian sangat dapat diperdebatkan. Faktanya saya banyak mempunyai kenalan dan saudara yang vegetarian justru bertekanan darah tinggi dan stroke. 

Sehat atau tidak sehat tergantung juga sayuran daging seperti apa dan diolah dengan cara bagaimana yang kita makan. Kalau Anda sebagai umat Khonghucu berpandangan vegetarian baik untuk kesehatan Anda, silakan lakukan, tapi jangan dikait-kaitkan dengan dalil dalam agama Khonghucu mengenai kesucian. Kalau Anda tetap mau makan daging, jangan berlebihan dan melampaui batas yang dapat mengganggu kesehatan Anda. 

Untuk agama tertentu, aliran tertentu, tidak makan daging berkaitan dengan mencapai kesucian dan adanya hukum karma serta reinkarnasi. Agama Khonghucu mempunyai pandangan berbeda, tak bisa disamakan. Hukum Tian paling utama dalam agama Khonghucu adalah hukum yinyang, bukan hukum karma atau reinkarnasi. 

Untuk mencapai 'kesucian' pun agama Khonghucu mempunyai pandangan berbeda.

Agenda seorang umat Khonghucu bukanlah mencapai kesucian dengan mengasingkan diri, menghilangkan nafsu, dan harus membersihkan diri dari barang bernyawa, tapi bagaimana menjadi manusia yang menjalankan kemanusiaannya, menjalankan kebajikan dan mengendalikan nafsu. 

Manusia bukanlah semata-mata makhluk rohani dan bukan pula semata-mata makhluk jasmani. Manusia adalah makhluk jasmani dan rohani. Dalam mengasah rohani, tidak melupakan aspek jasmani begitu pula sebaliknya.


Seorang umat Khonghucu senantiasa berusaha hidup Zhong He dengan melakukan pembaharuan diri dan pembinaan diri menyempurnakan cheng (iman, ketulusan) sehingga puncaknya menjadi tritunggal dengan langit dan bumi, dan saat berpulang gui dan shen berpadu harmonis, hingga akhirnya Pei Tian.

Kalaupun umat Khonghucu menjadi vegetarian (cia cai) karena alasan agama, biasanya hanya pada waktu-waktu tertentu saja, misalnya saat akan sembahyang besar atau sembahyang tanggal 1 dan 15. Tidak makan daging bukanlah hal utama—apalagi satu-satunya—dalam melakukan zhai (berpantang dan bersuci batin dan diri). 

Yang utama dalam zhai yang dilakukan dalam periode tertentu karena ada urusan besar dan benar-benar didorong oleh rasa sujud dan hormat adalah mawas terhadap segala pengaruh benda-benda yang menyesatkan dan menindas berbagai kegemaran dan keinginannya.

Dalam pandangan saya, seorang umat Khonghucu yang bervegetarian dengan memakan daging imitasi adalah satu tindakan yang absurd dan semata artifisial. Melatih pengendalian diri dengan berpantang untuk 'menyucikan' batin dan diri bukan seperti itu. 

Kalau orang dengan keyakinan berbeda—karena mereka berbeda agama dengan kita—melakukan hal itu, itu urusan mereka. Bukan urusan kita. 

Mungkin mereka merasa bisa menyucikan diri dengan cara harfiah seperti begitu. 

Biarkan saja, lah. (US) 18022020


Liji XXII, Ji Tong: 6, Lunyu VII: 14, Lunyu X: 8, Lunyu X: 9, Lunyu X:18, Mengzi IA: 3.5, Mengzi IA: 7.26, Mengzi IVA: 19.3, Mengzi VIIA: 22.3.

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG