KETETAPAN, KEMULIAAN, DAN KEBERHASILAN

Salam Kebajikan,

Sebagai manusia normal tentu Anda dan saya ingin berhasil dalam hidup.

Baik berhasil dalam salah satu bidang kehidupan, misal dalam bisnis, karir, proyek, sekolah, kuliah, kegiatan sosial atau berhasil menjadi manusia seutuhnya. 

Bagaimana kitab suci membimbing Anda dan saya agar dapat berhasil?

Kitab Zhongyong XIX: 16 mengingatkan kita hal-hal penting yang perlu dilakukan agar apa yang kita tuju dapat tercapai, 
Di dalam tiap perkara bila ada rencana yang pasti, niscaya dapat berhasil; bila tanpa rencana yang pasti niscaya gagal.

Di dalam berbicara bila lebih dahulu mempunyai ketetapan, niscaya tidak gagap.

Di dalam pekerjaan bila lebih dahulu mempunyai ketetapan, niscaya tidak akan berbuat terlanjur.

Di dalam menjalankan sesuatu, bila lebih dahulu mempunyai ketetapan, niscaya tidak akan menemui jalan buntu.

Di dalam berusaha hidup sesuai dengan Jalan Suci bila lebih dahulu mempunyai ketetapan, niscaya tidak akan mengalami keputusasaan.

Salah satu hal yang tidak mudah dilakukan adalah bagaimana kita tetap fokus pada solusi dan tidak terus berkutat dengan masalah yang kita hadapi. Tak mudah pula tetap fokus dan memiliki ketetapan pada tujuan dalam perjalanan hidup kita yang tidak selalu mulus rata. Kehidupan yang penuh godaan, kesulitan dan acapkali tidak sesuai pengharapan.

Seringkali persoalan-persoalan dan masalah yang menimpa kita menyebabkan ketetapan hati kita untuk mencapai tujuan tertentu atau tujuan kita sebagai manusia tergoyahkan. Maka selayaknya kita berupaya menjadi siswa kebajikan yang mampu teguh dalam ketetapan hati.

Kata Yasheng Mengzi,
Hanya diantara para siswa saja dapat mempunyai ketetapan hati dengan tanpa mempunyai penghasilan tetap.

Bagi rakyat kebanyakan, yang tidak mempunyai penghasilan tetap itu akan mengakibatkan tidak mempunyai ketetapan hati.

Bila mereka tidak mempunyai ketetapan hati, maka perbuatan membuang diri, menyeleweng, sewenang-wenang dan liar tidak segan-segan dilakukannya.

—Mengzi IA:7.22

Mengenai keberhasilan dalam bisnis, karir, proyek, sekolah, kuliah, kegiatan sosial dan lain-lain Yasheng Mengzi mengingatkan kepada kita bahwa itu bukanlah yang pokok dan utama, "Carilah dengan jalan suci, akan hasilnya berserahlah kepada Firman. Inilah mencari yang tak terlalu berfaedah untuk didapatkan, dan carilah itu di luar diri."

Sebetulnya ada hal yang jauh lebih berfaedah dan utama untuk dicapai dalam kehidupan ini, yaitu menjadi manusia seutuhnya yang akan mengantarkan kita pada keberhasilan sejati.

Untuk menjadi manusia seutuhnya, Kitab Daxue Bab Utama: 2 memberi petunjuk pada kita hal-hal yang perlu kita camkan dan pegang teguh agar kita mencapai keberhasilan sebagai manusia sejati, yaitu manusia yang dapat hidup dalam dao, hidup sesuai kehendakNya. Manusia yang berhasil bukanlah hanya berhasil di salah satu segi kehidupan, tetapi berhasil di dalam Tempat Hentian atau dengan kata lain berhasil menjalankan Puncak Kebaikan dalam setiap peran dan kedudukannya apakah sebagai orang tua, pasangan, anak, kakak, adik, atasan, bawahan, guru, murid, kawan, sahabat, pengusaha, pegawai dan lain-lain.


Puncak kebaikan itu berkaitan erat dengan berkembangnya nilai-nilai spiritual dalam diri kita atau spiritualitas kita, yaitu bagaimana benih-benih kebajikan dalam diri kita yang merupakanTian ming (firman Tian)semakin bercahaya gemilang dan memenuhi diri kita.

Dalam hal menjadi manusia seutuhnya, kitab suci pun memberi tuntunan agar kita berhasil
Bila sudah diketahui Tempat Hentian, akan diperoleh Ketetapan (Tujuan);

setelah diperoleh Ketetapan baharulah dapat dirasakan Ketenteraman;

setelah Tenteram, baharulah dapat dicapai Kesentosaan (Bathin);

setelah Sentosa, baharulah dapat berpikir benar;

dan dengan Berpikir Benar, baharulah orang dapat Berhasil.

—Daxue Bab Utama: 2

Yasheng Mengzi menempatkan upaya menjadi manusia seutuhnya di dalam level yang lebih tinggi dibandingkan upaya kita mencapai keberhasilan dalam bisnis, karir, proyek, sekolah, kuliah, kegiatan sosial dan lain-lain.

Yasheng Mengzi mengatakan:
Ada kemuliaan karunia Tian dan ada kemuliaan pemberian manusia.

Cinta kasih, kebenaran, satya, dapat dipercaya dan gemar akan kebaikan dengan tidak merasa jemu, itulah kemuliaan karunia Tian.

Kedudukan raja muda, menteri dan pembesar itulah kemuliaan pemberian manusia.

Orang jaman dahulu membina kemuliaan karunia Tian dan kemudian mendapatkan kemuliaan pemberian manusia.

Orang jaman sekarang membina kemuliaan karunia Tian untuk mendapatkan kemuliaan pemberian manusia, lalu dibuanglah kemuliaan karunia Tian.

Sungguh tersesatlah jalan pikirannya karena akhirnya ia akan kehilangan semua.

—Mengzi IVA: 16.1-16.3

Lebih lanjut Yasheng Mengzi berkata: 
Hal keinginan mendapatkan kehormatan semua orang mempunyai hati yang sama.

Sesungguhnya tiap orang sudah mempunyai kehormatan dalam dirinya, hanya tidak mau mawas.

Kehormatan yang didapat dari pemberian orang, bukan kehormatan yang sejati: sebab kehormatan pemberian keluarga Zhao Meng dapat diambil kembali oleh keluarga Zhao Meng itu.

Di dalam Kitab Sanjak tertulis, 'Telah kau puaskan aku dengan anggur, telah kau kembangkan aku dengan Kebajikan.'

Kata-kata kenyang itu menunjukkan tentang Cinta Kasih dan Kebenaran.

Kalau orang sudah demikian, apakah mungkin masih menginginkan ikan atau nasi dari orang lain?

Kalau orang termasyhur dan harum namanya apakah mungkin masih menginginkan pakaian bersulam pemberian orang?

—Mengzi VIA: 17.1-17.3

Tak heran bila dikatakan bahwa kita perlu mengutamakan yang lebih utama dan berfaedah dalam kehidupan kita. 
Carilah dan engkau akan mendapatkannya. Sia-siakanlah, dan engkau akan kehilangan. Inilah mencari yang berfaedah untuk didapatkan, dan carilah itu di dalam diri.

—Mengzi VIIA: 3.1 

Dengan menempatkan kemuliaan karunia Tian sebagai yang pokok dan utama, kita akan mampu menjadi manusia seutuhnya yang berhasil dalam berbagai bidang kehidupan kita.

Kita pun tak akan merasa khawatir kehilangan yang tidak utama dan kurang berfaedah bila itu tak sesuai dengan dao (Jalan Suci).

Sesungguhnya, dengan jalan inilah kita mencapai keberhasilan dan hidup kita dipenuhi kepuasan dan kebahagiaan sejati. (US) 16042020

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG