EMPAT POLA/SI GE 四格 DALAM BERORGANISASI

Salam Kebajikan,

Beberapa hari yang lalu saya membaca status Facebook Suhu Chew Kong Giok mengenai 四格 Si Ge/Su Ko yang merupakan re-post dari status FB tanggal 18 Mei 2016. 

Saya pikir tulisan ini penting dan bermanfaat bila saya masukkan dalam blog.

Ini yang suhu Chew tulis dalam FB:
Suatu negara atau organisasi membutuhkan suatu tim yg baik, dalam ajaran Nabi kita, tim ini disebut 四格 Si Ge/Su Ko (empat pola atau empat susunan), yakni : 德行 De Xing, 言语 yan yu, 政事 cheng shi, dan 文学 wen xue.

1. De Xing adalah pelaksana;
2. Yan Yu adalah ahli diplomasi;
3. Zheng Shi adalah ahli strategi, perencana dan pengatur, dan;
4. Wen Xue adalah ahli Kitab.

Ungkapan ini terdapat dalam kitab Lunyu XI: 3.

Di Bandung pernah mencoba melaksanakan Si Ge ini: 

Zheng Shi, adalah Alm. Bpk Edie Rhinaldi;
Yan Yu, adalah Bpk. Yansen Dalimartha;
Wen Xue, adalah Sdr. Gotok, dan;
De Xing, saya sendiri (suhu Chew–pen). 

Tapi sayang tidak dapat berlangsung lama, karena Bpk. Edie Rhinaldi dipanggil keharibaan Tian, sehingga yang tersisa 3 orang tidak dapat bekerja maksimal, dan faktor usia sudah semakin lanjut. 

Semoga ada penerusnya.

Ketika ada yang bertanya mengapa ajaran yang bagus ini tidak banyak orang melaksanakan, suhu Chew menjawab:
Untuk memahami ayat Lun Yu Jilid XI: 3 ini saja tidak semua bisa mencerna dengan baik, apalagi penerapannya. Belum lagi kalau sudah terbentuk tim Su Ko seperti ini, personil-personilnya harus memiliki tekad yang sama, terpadu harmonis, saling memahami, bertanggung jawab, kerja keras berjuang menjalankan tugas demi tujuan yg sama.

Saya sudah mengenal Suhu Chew sejak masih kecil, era pertengahan tahun 1970-an. 

Pada perkembangannya beliau bukan hanya seorang pelaksana tapi juga seorang ahli kitab. Banyak kemampuan yang dimiliki, tak banyak bicara, hanya banyak berkarya.

Saya pikir tulisan suhu Chew yang merupakan penafsiran atas ayat Lunyu XI: 3 yang berisi kategorisasi murid-murid Nabi layak direnungkan; di samping untuk menambah wawasan, dapat menjadi fondasi sekaligus arah bagi siapapun dalam berorganisasi.

Idealnya seorang pemimpin dalam organisasi mampu memahami empat pola/empat susunan tersebut, lalu bekerja dan bekerjasama dalam empat pola tersebut sebagai fondasi organisasi: ahli kitab, ahli strategi, ahli diplomasi, dan pelaksana.

Belajar dari pengalaman suhu Chew di Bandung, saya pikir perlu sedikit modifikasi dalam jumlah orang yang terlibat: bisa dua, tiga, empat, atau lebih, tergantung ketersediaan sumber daya manusia dalam organisasi. Yang penting organisasi bekerja dalam suatu tim yang mengacu pada empat susunan/pola tersebut dengan penyesuaian pada situasi dan kondisi.

Dari penafsiran mengenai Si Ge yang ditulis oleh suhu Chew, keempat bidang tersebut sama pentingnya bagi sukses tercapainya tujuan organisasi.

Ahli Kitab memberi landasan moral dan spiritual organisasi. 

Ahli Strategi yang merencanakan dan mengatur alur kerja organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. 

Ahli Diplomasi adalah orang-orang yang mampu berhubungan dengan orang-orang, baik di dalam maupun di luar organisasi. Sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi dapat tersampaikan dengan baik dan dapat menjalin hubungan yang baik di dalam maupun di luar organisasi. 

Pelaksana adalah orang-orang yang mau menyumbangkan tenaga, bekerja untuk tercapainya tujuan organisasi sesuatu dengan apa yang telah dipikirkan oleh pemimpin berdasarkan kajian kitab dan strategi serta diplomasi yang telah digariskan.

Hambatan utama yang saya rasakan dalam organisasi nirlaba (seperti PAKIN, MAKIN dan MATAKIN), di samping tidak mudahnya mendapatkan personil-personil yang memiliki tekad yang sama, terpadu harmonis, saling memahami, bertanggung jawab, kerja keras berjuang menjalankan tugas demi tujuan yang sama—adalah semua yang dikerjakan bersifat sukarela tanpa bayaran, sehingga sedikit orang yang mau dan mampu menjalankan secara all out

Di lain pihak orang-orang yang bekerja dan mendapat gaji, tak cukup punya kemampuan menunjang terlaksananya empat pola tersebut.

Jangan dilupakan pula, perlu kerendahan hati dan ketulusan dalam melaksanakannya.

Untuk menerapkan empat pola ini dengan lebih baik, perlu pembelajaran dan terus dipraktikkan sehingga nanti akan ditemukan komposisi yang tepat dimasing-masing daerah dan di tingkat pusat.

Si Ge (empat pola/susunan) ini dapat pula menjadi landasan menjalankan perusahaan untuk mencapai sukses berkesinambungan. (US) 23052020

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG