MEMBAHARUI DIRI

 Salam Kebajikan, 

惟德動天,
Pada suatu waktu,  semasa hidupmu 
Dalam menempuh jalan suci karunia Tuhan
Janganlah lupa latih dirimu
Membina diri yang utama sabda Nabi Khongcu
Bila suatu hari dapat membarui diri
Jagalah agar baru selalu 
Baru selamanya
Lagu ciptaan almarhum pak Eddie Rhinaldi berjudul Membaharui Diri, saya letakkan di awal tulisan saya kali ini untuk mengingatkan kita pada satu hal penting yang diajarkan dalam agama Konghucu, yaitu membaharui diri.  

Disabdakan dalam kitab Da Xue II: 1. Pada tempayan raja Cheng Tang terukir kalimat,  "Bila suatu hari dapat memperbaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah agar baharu selama-lamanya!." Dalam ayat ke 2 disabdakan, "Di dalam Kang Gao tertulis, "Jadilah rakyat yang baharu."

Ayat 3. Di dalam kitab Sanjak tertulis,  "Negeri Zhou, biar negeri tua, Firman itu tetap dipelihara sehingga senantiasa baharu."

Semua makhluk hidup perlu melakukan pembaharuan agar dapat bertahan hidup dan beradaptasi terhadap lingkungan. Alam melakukan pembaharuan dengan peleburan dan perubahan, tidak statis.  Semua penemuan perlu dilakukan pembaharuan agar tetap sesuai dengan jaman dan tetap mempunyai nilai ekonomis. Pembaharuan produk bisa dilakukan dengan inovasi maupun dengan perubahan total.

Sepanjang hidup, fisik manusia senantiasa melakukan pembaharuan, baik secara cepat maupun secara perlahan. Sel-sel kulit dan rambut kita melakukan pembaharuan setiap hari, sel jantung kita memerlukan waktu tiga tahun agar semua selnya baru. Semua pembaharuan mengikuti alur kerja, alur waktu  dan sistem tertentu yang berbeda-beda. Tapi pada intinya pembaharuan itu suatu keniscayaan yang tak dapat diabaikan begitu saja suka atau tidak suka.

Raja Cheng Tang membaharui tekad untuk menegakkan firman yang telah diturunkan kepada raja suci pendahulunya: Yao dan Shun. Hanya dengan demikian firman itu tetap terpelihara dan Cheng Tang menjadi salah seorang raja besar yang dikenang sepanjang sejarah. Untuk mengingatkan arti penting pembaharuan diri dan tak lalai barang sekejap pun, kalimat menjaga  pembaharuan diri terus menerus agar baru selamanya diukir pada tempayan yang digunakan untuk membasuh mukanya seperti dapat kita baca pada ayat suci di atas. 

Seorang raja besar terus menjaga semangat membaharui diri, kita sebagai rakyat Tian tentu mempunyai kewajiban yang sama: membaharui diri dan menjaganya agar baharu selamanya: menjadi rakyat baru.

Tanpa upaya pembaharuan diri terus menerus, kita akan terhanyut bahkan tergilas dalam derasnya perubahan zaman dan nanar saat tersadar kita telah lalai melakukannya hingga terkapar. 

Apa yang perlu diperbaharui?  Cara berpikir, cara pandang, sikap dan karakter kita. Atau dengan kata lain memperbaharui  diri kita baik jasmani maupun rohani. Yang usang perlu diperbaharui dengan sengaja. Hati kita harus terus menumbuhkan tunas-tunas kebajikan seperti juga tubuh kita perlu terus dibugarkan.

Bagaimana cara membaharui diri? 

Hal-hal di bawah ini mungkin dapat menjadi tips yang berguna:
1.  Tentukan Anda  hendak menjadi seperti apa.
2.  Afirmasikan apa yang hendak Anda capai
3.  Fokus dan lakukan dengan sungguh-sungguh prosesnya. 
4.  Siapkan mental menghadapi hambatan.
5.  Lakukan evaluasi/pemeriksaan diri seperti yang dilakukan Zengzi.
6 . Terus belajar, perbaiki kekurangan, perkuat kelebihan.
7. Pantang menyerah. 

Liyuan umat adalah salah satu langkah untuk melakukan pembaharuan diri. Dengan liyuan, Anda bertekad untuk menegakkan diri,  memasuki pintu gerbang istana kebajikan Nabi yang begitu indah. Liyuan bukanlah pernyataan Anda menjadi umat Konghucu, tanpa liyuan Anda tetap seorang umat Konghucu. Liyuan adalah pernyataan tekad menegakkan diri sebagai umat Konghucu, menjadi rakyat Tian yang baru dengan memasuki pintu gerbang istana kebajikan Nabi yang begitu luas dan indah untuk hidup dalam dao.

Apakah Anda siap menjadi rakyat Tian yang baru? 

Mestinya sih iya. (US) 21102020















Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG