SAJIAN SEMBAHYANG: SIMBOLISME DAN SPIRITUALITAS


Salam Kebajikan, 
惟德動天,

Salah satu ciri khas umat Konghucu dalam melaksanakan persembahyangan adalah sajian di altar.

Dalam persembahyangan besar kepada leluhur, seperti chu xi, qing ming, zuo ji, dan sembahyang arwah leluhur di bulan tujuh biasanya ditata sajian lengkap yang terdiri berbagai macam makanan. San Sheng (sam seng) sayuran, buah, kue, makanan dan kue khas, makanan kesukaan orang tua/leluhur, kudapan dan teh atau arak tersaji berderet di meja altar.

Pada persembahyangan chu yi dan si wu sajian lebih sederhana tertata di meja altar, biasanya buah-buahan dan masakan rumah serta teh disajikan

Untuk persembahyangan pagi dan sore/malam sajian biasanya lebih sederhana kadang hanya teh yang diganti.

Pada dasarnya sajian-sajian tersebut melambangkan filosofi dan spiritualitas yin yang. Misalnya air putih (yang), air teh (yin), daging (yang), sayuran (yin), arak merah (yang), air (yin), hio 2 batang, lilin 2 buah dan sebagainya. 

Begitu pula, penataan sajian tersebut mengikuti filosofi dan spiritualitas yin yang. Unsur yang biasanya diletakkan di sebelah kiri (dari arah meja altar), unsur yin di sebelah kanan. Sajian bisa saja berbeda sesuai tempat, waktu dan keadaan, tapi pada hakikatnya sama.

Seiring berjalannya waktu, saji-sajian mengungkapkan pula simbol-simbol tertentu yang biasanya mengambil dari persamaan bunyi atau bentuk dari sajian tersebut.

Persamaan bunyi saji-sajian atau bentuk dari sajian tersebut, baik berupa air, buah, hewan, biji-bijian atau kue biasanya mengungkapkan harapan tercapainya kebahagiaan, berkah (termasuk rezeki dan kemakmuran), keberhasilan, keharmonisan, semaraknya kebajikan dari generasi ke generasi, kehidupan yang lebih baik.

Sayang pada zaman sekarang yang semakin menonjol adalah harapan yang bersifat materi, seperti misalnya berkah yang mencakup hal yang bersifat materi dan non materi menjadi sekedar rezeki atau kekayaan, begitu pula mengenai keberhasilan lebih menonjol hal yang berhubungan dengan materi. Terlebih lagi orang-orang sering lupa bahwa inti dari persembahyangan pada orang tua dan leluhur sebetulnya bukanlah tentang diri kita semata tetapi tentang rasa bakti kita pada orang tua dan leluhur yang telah mendahulu.

Begitu pula persembahyangan pada Tian adalah sarana kita untuk mengucapkan syukur atas anugerah yang telah dilimpahkan, persembahyangan pada shen adalah untuk memberi penghormatan dan meneladani nilai-nilai kebajikan, bukan sekedar ingin beroleh rezeki. 

Tentu saja yang tak kalah pentingnya, persembahyangan pada Tian dan shen adalah untuk mendoakan orang tua dan leluhur agar ling dan hun-nya berpadu harmonis sehingga damai dan tentram dalam kebajikan Tian (Pei Tian) bukan sekedar mengungkapkan harapan atau keinginan, terlebih yang bersifat materi belaka. Persembahyangan dimaksudkan pula untuk menguatkan tekad kita dalam upaya pembinaan diri serta memberi keteladanan pada anak dan cucu yang diwujudkan bukan saja saat bersembahyang tapi dalam perilaku sehari-hari yang dipenuhi kebajikan sehingga dapat memuliakan orang tua dan leluhur. Persembahyangan bukanlah sekedar tentang meminta.
Pada waktu sembahyang kepada leluhur, hayatilah akan kehadirannya dan waktu sembahyang kepada Tuhan yang Maha Rokh, hayatilah pula akan kehadiranNya. 
Nabi bersabda, "Kalau Aku tidak ikut sembahyang sendiri, Aku tidak merasa sudah bersembahyang."
—Lunyu III: 12
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk jasmani dan rohani (yin-yang). Tujuan tertinggi agama adalah berpadu harmonisnya gui shen (yin-yang). Kehidupan bukanlah sekedar tentang hal-hal yang bersifat materi belaka dan melupakan hal-hal yang bersifat rohani (yin-yang).

Inti persembahyangan berkaitan dengan itu. Tak heran simbol dalam sajian dan tata cara persembahyangan menyiratkan hal yang sama.

Maka tak elok bila kita melakukan 'downgrade' pada persembahyangan. (US) 17022021


Lunyu III: 12, Lunyu III: 4, Liji IX Jiao Te Sheng III: 17, 21

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG