PENERUS


Salam Kebajikan, 
惟德動天,

Dua garis merah muncul pada tes kehamilan pada tanggal 10 Februari 2021, artinya istri saya Agnes 'positif' hamil. Kami memang berencana mempunyai penerus dari pernikahan kami. Ini adalah tes ketiga yang dilakukan sejak bulan Desember 2020.

Beberapa kawan saya tertawa, heran, khawatir, dan menyatakan saya 'gila' karena keberanian—atau bagi mereka adalah kenekatan—saya untuk menikah dan mempunyai anak pada usia yang tak lagi muda.

Bisa jadi orang berpikir buat apa saya punya anak (lagi) karena akan merepotkan dan uang yang tidak sedikit, mestinya saya sudah terbebas dari beban dan tanggung jawab membesarkan anak.

Tak mengapa. Semua keputusan mengandung konsekuensi. Setuju tidak setuju itu biasa. Yang penting, saya yang menjalani kehidupan bertanggung jawab atas keputusan yang saya dan istri saya ambil.

Bagi saya pernikahan bukanlah tentang saya semata tapi tentang istri saya juga, tentang kami.

Mungkin orang berpikir saya tak perlu punya anak (lagi). Tapi apakah mereka memikirkan bagaimana istri saya? Berumah tangga itu bukan tentang saya, tapi tentang kami berdua.

Sejak sebelum menikah, istri saya memang sudah mengutarakan ingin punya anak dari pernikahan kami dan tentu saja sebagai suami saya mendukung. Saya berpikir, saya tak boleh hanya memikirkan diri sendiri. Istri perlu punya anak kandung di samping sebagai ibu sambung tiga anak saya untuk curahan kasih sayang dan menemaninya saat dia beranjak tua. Saya juga berkeyakinan setiap anak akan ada rezekinya masing-masing selama kita mau berupaya.

Xie Tian Zhi En sebelas bulan setelah pernikahan kami pada tanggal 21 November 2020, dini hari tadi tanggal 14 Oktober 2021/09-09-2572, Tian telah menganugerahkan kami seorang anak laki-laki sehat sesuai hasil USG dengan berat 2925 gram dan panjang 53 cm.

Kami beri nama:
林福玉 
(Lin Fu Yu)
Ray Dilan Manikam Linggaraja

Nama yang diberikan mencakup doa, harapan, dan waktu kelahiran. Karena dilahirkan di antara Zhishengdan (kelahiran Nabi Agung Kongzi, 3 Oktober 2021) dan Maulud (kelahiran Nabi Besar Muhammad, 19 Oktober 2021), DILAN dijadikan nama tengah, akronim Dekat harI LAhir Nabi. 

Doa dan harapan disematkan dalam nama RAY dan FU: menjadi umat Konghucu yang sehat, berbakti, dipenuhi kebahagiaan dan keberkahan, bijaksana, punya tujuan jelas dan berguna bagi keluarga, sesama, bangsa, negara dan agama. 

MANIKAM adalah nama padanan dari 玉 (YU). 

LINGGARAJA merupakan nama keluarga sepadan dengan Lin 林.

Apakah yang diharapkan dari sebuah pernikahan? 

Banyak jawaban yang dapat kita dengar. Pada umumnya dapat disimpulkan dengan kata 'kebahagiaan'.

Tidak ada definisi baku mengenai kebahagiaan sebuah rumah tangga. Bisa saja rumah tangga yang berkelimpahan materi tapi tidak bahagia misalnya karena tidak dikaruniai anak. Sebaliknya, rumah tangga yang dikaruniai anak tidak bahagia karena kesulitan ekonomi. 

Di lain pihak ada pasangan menikah yang tidak dikaruniai anak karena memang tidak menginginkan, merasa bahagia walau tidak berkelimpahan materi. Ada juga pasangan yang berkelimpahan materi dan dikaruniai anak tapi tidak bahagia berkebalikan dengan yang merasa bahagia walau banyak anak tapi tidak berkecukupan materi. Kesehatan acapkali memengaruhi 'kebahagiaan'. Ada banyak unsur lain yang bisa 'memengaruhi' kebahagiaan.

Bagi kami, dikaruniai anak adalah salah satu unsur yang melengkapi kebahagiaan rumah tangga. Anak bukanlah sekedar penerus biologis, tapi idealnya menjadi penerus 'ideologis' orang tua. Sebagai orang tua kami berkewajiban mendidik mereka menjadi penerus ideologis bukan sekedar membesarkan mereka dalam arti jasmani tapi 'membesarkan' mereka dalam arti rohani.

Memperoleh anak laki-laki secara tradisional merupakan calon penerus keluarga tapi sering diartikan hanya sebagai penerus biologis dan kurang dimaknai penerus ideologis. Raja Yao dan Shun mempunyai penerus biologis, yaitu anak-anaknya, tapi mereka menyerahkan kekuasaan pada penerus ideologis mereka. Yao mendidik Shun agar menjadi penggantinya sebagai raja. Shun melakukan hal yang sama pada Yu.

Sebagai orang tua, saya mempunyai kewajiban agama dan moral untuk mempunyai penerus ideologis. Maka doa saya saat bersembahyang bukan saja anak-anak saya baik laki-laki maupun perempuan menjadi anak berbakti tapi menjadi umat Konghucu yang sehat, berbakti dan berguna.

Saya berupaya menjadi pelanjut 'ideologis' orang tua saya dan tentu saja saya mendoakan dan mendidik anak-anak tak terkecuali Fu Yu agar meneruskan 'ideologi' kami. Mengenai hasilnya berserah diri pada Ming (Firman). Itulah makna penerus atau pelanjut bagi saya.

Semoga Fu Yu menjadi umat Konghucu yang sehat, berbakti, dipenuhi kebahagiaan dan keberkahan, bijaksana, punya tujuan jelas dan berguna bagi keluarga, sesama, bangsa, negara dan agama. 

Kiranya Tian menurunkan rahmat dan berkah. 

Shanzai. (US) 14102021


Mengzi IVA: 26

Postingan populer dari blog ini

SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)

KING HOO PING (JING HAO PENG, JING HE PING)

KETELADANAN KEBAJIKAN GUAN GONG